Kendati begitu, Menteri Kehakiman Somsak Thepsuthin pada Rabu (10/3) mengatakan, perluasan ruang penjara ditujukan karena penjara mulai padat ketika keluarga dan pendukung tahanan datang berkunjung. Ia pun menyebut Penjara Tahanan Bangkok dan Penjara Pusat Klong Prem, yang menjadi tempat tahanan politik ditahan, sebagai contoh.
Namun ia membantah spekulasi bahwa penjara baru yang terpisah akan dibangun untuk tahanan politik.
"Oleh karena itu, kami sedang mendiskusikan mencari area yang lebih luas yang dapat menampung lebih banyak orang untuk kenyamanan semua orang,†katanya kepada wartawan, seperti dikutip
CNA.
“Setiap orang harus diperlakukan sama,†lanjut Somsak.
Kelompok bantuan hukum Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand baru-baru ini mengatakan setidaknya 382 orang, termasuk 13 anak di bawah umur, menghadapi dakwaan terkait demonstrasi politik dan mengekspresikan pandangan politik. Mereka ditangkap mulai Juli 2020 hingga akhir bulan lalu.
Tahun lalu, sebuah gerakan pro-demokrasi yang dipimpin mahasiswa berlangsung untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan pemerintahannya, serta amandemen konstitusi dan reformasi monarki.
Pengacara Thailand untuk Hak Asasi Manusia menunjukkan sudah ada lebih dari 60 orang yang didakwa di bawah hukum lese majeste dan terancam hukuman hingga 15 tahun penjara per insiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: