Menurut pegiat kesetaraan, pernyataan Istana Buckingham terkait dugaan rasisme yang dilontarkan Meghan dan tudingan Meghan telah menindas stafnya telah berat sebelah.
Pekan lalu, Istana Buckingham menyoroti betul dugaan Meghan melakukan penindasan terhadap stafnya. Istana menekankan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan, serta akan mengumumkan temuan apapun.
Namun ketika merespons pernyataan Meghan terkait rasisme di antara anggota keluarga kerajaan, istana menyebut hal tersebut mengkhawatirkan. Istana mengatakan "sementara beberapa ingatan mungkin berbeda", maka dugaan tersebut akan ditanggapi dengan sangat serius.
Kepala eksekutif lembaga think-tank kesetaraan Runnymede Trust, Halima Begum mengatakan ada kekurangan kesetaraan dalam pernyataan istana terkait tuduhan penindasan dan tuduhan rasisme.
"Istana berhak menangani masalah ini secara pribadi. Namun harapan publik akan kepemimpinan dalam mengatasi ketidakadilan rasial di negeri ini, terutama mengingat konteks Black Lives Matter," ujarnya, seperti dikutip
The Guardian.
"Kami ingin melihat keluarga kerajaan mengambil sikap atas masalah ini. Setiap pemeriksaan rasisme di balik pintu tertutup adalah kesempatan yang hilang, dan idealnya harus diimbangi dengan komitmen yang sama untuk mengatasi rasisme di seluruh negeri dan di Persemakmuran pada umumnya," tambahnya.
Begum mengatakan, tanggapan istana terhadap tuduhan ras dapat digunakan sebagai kesempatan bagi monarki untuk menyembuhkan negara dan memainkan peran kepemimpinan. Dengan memilih untuk menghadapinya secara pribadi, maka tidak ada akuntabilitas publik dalam hal ini.
"Saya ingin melihat akuntabilitas yang tepat tentang rasisme di negara ini dari para pemimpinnya. Saya tidak ingin ini menjadi percakapan tentang satu keluarga," ujar Begum.
Dalam wawancara denga Oprah Winfrey, Meghan mengungkap bahwa seorang anggota keluarga kerajaan yang tidak disebutkan namanya mengkhawatirkan warna kulit putranya, Archie.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: