Dalam penampilan pertamanya pada konferensi pers di markas besar di São Bernardo do Campo, di pinggiran São Paulo, Rabu (10/3), ia secara bersemangat dan meledak-ledak, mengatakan bahwa Brasil saat ini sedang berada dalam kesengsaraan ekonomi. Ia pun menyalahkan Presiden Jair Bolsonaro atas penanangan pandemi Covid-19 yang 'bodoh'.
Ia berbicara dengan suara serak dan mirip seperti sedang berkampanye, mendesak para pendukungnya untuk tidak mengikuti langkah-langkah Bolsonaro yang lalai dan menganggap remeh virus corona.
"Jangan mengikuti keputusan tolol apa pun dari presiden republik atau menteri kesehatan. Ayo, dapatkan vaksinasi!" kata Lula, se[erti dikutip dari
BA Times, Kamis (11/3). Ia menyayangkan sikap skeptisisme vaksin Bolsonaro, juga pelanggaran terhadap nasihat ahli tentang pengendalian Covid-19.
Lula mengecam penanganan Bolsonaro atas pandemi yang telah menewaskan hampir 270.000 orang di Brasil - jumlah kematian tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.
Lula nampak ingin 'membenahi' Brasil. Lula, mantan pekerja logam dan pemimpin serikat pekerja, berhasil memimpin Brasil melalui ledakan ekonomi, dan dikenang karena program sosial yang membantu mengangkat puluhan juta orang dari kemiskinan.
Dua hari sebelumnya, Hakim Mahkamah Agung membatalkan dakwaan korupsi dan membelitnya dan mengizinkan Lula untuk mencoba lagi peruntungannya pada pemilihan tahun depan. Para pendukungnya menduga ia akan maju dan menantang Bolsonaro, tetapi hingga kemarin Lula belum mengatakan kepastian bahwa ia akan mencalonkan diri.
Lula, yang saat ini berusia 75 tahun, menyebut dirinya korban kebohongan hukum terbesar dalam 500 tahun, mengulangi klaimnya bahwa tuduhan korupsi terhadap dirinya adalah dibuat-buat untuk mendepak dirinya dari pemilihan presiden 2018 yang akhirnya dimenangkan oleh Bolsonaro.
Dalam konferensi Rabu, dia mengatakan berencana untuk berjuang tanpa lelah demi Brasil, dan bahwa dia ingin melanjutkan tur negara itu setelah dia divaksinasi Covid-19 minggu depan.
Tapi dia menolak untuk mengatakan apakah dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan, dengan mengatakan: "Kepalaku tidak punya waktu untuk memikirkan pencalonan 2022 sekarang."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: