Juru bicara sektor kesehatan UEA, Farida al-Hosani mengatakan, suntikan tersebut diberikan karena orang-orang tersebut tidak mengembangkan antibodi untuk melawan penyakit tersebut.
"Warga yang divaksinasi dan penduduk yang tidak mengembangkan tanggapan kekebalan terhadap virus dapat menggunakan dosis ketiga," ujarnya seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Kamis (11/3).
“Beberapa orang mendapat dosis ketiga vaksin Covid-19 Sinopharm, tapi jumlahnya sangat minim dibandingkan mereka yang mendapat dosis satu dan dua,†lanjutnya.
UEA sendiri telah menyediakan vaksin asal China, Sinopharm untuk menginokulasi warganya secara cuma-cuma di lebih dari 100 pusat berbeda di seluruh negeri. Vaksin tersebut 79,34 persen efektif hingga 28 hari setelah dosis kedua diterima, menurut perusahaan.
Selain Sinopharm, UEA juga menyediakan vaksin Pfizer-BioNtech, AstraZeneca-Oxford, dan Sputnik V asal Rusia.
Hingga saat ini, UEA telah menginokulasi sebanyak 48,71 persen penduduknya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: