Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mevlut Cavusoglu: Tidak Boleh Ada Yang Mengkritik Turki Karena Membeli Rudal S-400 Dari Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 12 Maret 2021, 07:28 WIB
Mevlut Cavusoglu: Tidak Boleh Ada Yang Mengkritik Turki Karena Membeli Rudal S-400 Dari Rusia
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta tidak ada pihak yang mengkritik negaranya karena membeli alat pertahanan rudal buatan Rusia, ketika upayanya untuk membeli pertahanan dan senjata dari sekutu NATO-nya ditolak.

"Ketika Turki membutuhkan sistem pertahanan udara, itu terutama berusaha untuk mendapatkan sistem ini dari sekutu NATO-nya. Sayangnya, sekutu NATO kami, mengutip berbagai alasan yang berbeda, tidak dapat memberikan sistem pertahanan udara ke Turki," kata Cavusoglu kepada wartawan di Qatar, setelah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Qatar di Suriah, seperti dikutip dari Anadolu Angency, Jumat (12/3).

Menceritakan bagaimana baterai Patriot buatan AS di sepanjang perbatasan selatan Turki dengan Suriah juga ditarik oleh berbagai negara NATO, Cavusoglu mengatakan ini terjadi pada saat Turki sangat membutuhkannya.

"Dalam periode ini, kesepakatan dicapai atas tawaran Rusia untuk menjual sistem S-400 ke Turki," kata Cavusoglu, seraya menambahkan bahwa Turki akan membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara di masa depan.

"Jadi, dalam kasus seperti itu, kita harus membeli sistem pertahanan dari sumber yang berbeda," jelasnya.

Mengatakan bahwa sekutu NATO Turki juga diberi tahu tentang masalah ini, dia menambahkan bahwa di masa lalu sekutu meningkatkan hambatan tidak hanya untuk membeli sistem pertahanan udara, tetapi bahkan membeli senjata sederhana. Dia juga menambahkan bahwa Turki masih menghadapi banyak dari rintangan ini hari ini.

"Dalam keadaan seperti itu, Turki tidak boleh dikritik karena memenuhi kebutuhannya dari berbagai sumber," katanya.

"Saat ini, kami memproduksi 70 persen kebutuhan industri pertahanan di negara kami. Kami juga memproduksi dan mengekspor dengan kualitas tinggi. Namun kami tetap perlu mendapatkan produk yang tidak dapat kami produksi di negara kami dengan satu atau lain cara," kata Cavusoglu.

“Turki, sebagai negara merdeka, akan menggunakan hak ini di masa depan juga,” tegasnya.

Pada April 2017, ketika upaya berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS terbukti sia-sia, Turki menandatangani kontrak dengan Rusia untuk memperoleh S-400 canggih.

Pejabat AS menyuarakan penentangan terhadap penempatan mereka, mengklaim S-400 tidak akan kompatibel dengan sistem NATO.

Turki, bagaimanapun, menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO, dan tidak menimbulkan ancaman bagi aliansi atau persenjataannya.

Pejabat Turki juga telah berulang kali mengusulkan kelompok kerja untuk memeriksa masalah kompatibilitas teknis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA