Time of Israel melaporkan bahwa Yordania pada Kamis, menolak mengijinkan Netanyahu terbang melalui wilayah udaranya dalam perjalanan ke UEA untuk kunjungan resmi pertamanya setelah penandatanganan perjanjian damai antara Israel dan UEA.
Rencananya, Netanyahu akan menuju ke Emirates pada Kamis, dengan media lokal berspekulasi bahwa dia juga akan bertemu dengan pejabat UEA dan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dan Perdana Menteri Sudan Abdullah Hamdok selama kunjungannya. Saudi sendiri telah membantah isu tersebut.
"Kunjungan Netanyahu ditunda karena kesulitan dalam mengkoordinasikan penerbangannya di wilayah udara Yordania. Kesulitan ini tampaknya berasal dari pembatalan kunjungan Putra Mahkota Yordania ke Temple Mount karena ketidaksepakatan atas prosedur keamanan di situs tersebut,†kata kantor perdana menteri dalam surat pernyataan, Kamis.
“Yordania baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan penerbangan perdana menteri untuk menggunakan wilayah udara Yordania tetapi karena pengumuman tersebut terlambat diterima, perdana menteri dan Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed setuju untuk berkoordinasi pada tanggal lain untuk kunjungan perdana menteri," lanjutnya.
Rencana kunjungan ini berkali-kali mengalami penundaan. Netanyahu sendiri terlihat sangat ingin melakukan perjalanan sebelum pemilihan 23 Maret.
Survei menunjukkan perdana menteri berjuang untuk mengumpulkan mayoritas 61 kursi Knesset yang akan memungkinkannya untuk membentuk koalisi, meskipun para pesaingnya juga tidak memiliki rute yang jelas menuju kekuasaan, dan waktu perjalanan bisa mendukung kampanye Netanyahu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: