Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beijing Berharap Pertemuan Alaska Bisa Bawa Hubungan China-AS Kembali Ke Jalur Yang Benar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 13 Maret 2021, 07:49 WIB
Beijing Berharap Pertemuan Alaska Bisa Bawa Hubungan China-AS Kembali Ke Jalur Yang Benar
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perwakilan dari dua kekuatan teratas dunia AS-China akan bertemu tatap muka untuk pertama kalinya sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari. Pemerintah China menyambut baik rencana ini dan menyuarakan harapannya untuk melakukan dialog yang jujur terkait masalah yang menjadi perhatian bersama dengan AS.

Harapan itu disampaikan menjelang dialog strategis tingkat tinggi antara diplomat top dari kedua negara yang dijadwalkan akan berlangsung pekan depan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dalam konferensi pers reguler pada Jumat (12/3), mengatakan topik khusus dari dialog ini akan disepakati oleh kedua belah pihak, dan China akan memperjelas posisinya selama dialog.

Zhao mencatat bahwa ini adalah kontak tingkat tinggi pertama antara China dan AS setelah panggilan telepon antara Joe Biden dan Xi Jinping pada malam Tahun Baru China, dan juga merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kedua negara sejak pemerintahan AS yang baru mulai menjabat.

"Kami berharap melalui dialog, kedua belah pihak dapat fokus pada kerja sama, mengelola perbedaan, dan mendorong perkembangan hubungan China-AS yang sehat dan stabil sesuai dengan semangat pembicaraan kedua kepala negara," ujarnya seperti dikutip dari CGTN, Jumat (12/3).

Menyerukan untuk membawa hubungan China-AS kembali ke jalur yang benar, Zhao mengatakan kedua belah pihak harus mendapatkan pemahaman yang jelas tentang niat kebijakan masing-masing dan meningkatkan saling pengertian.

Dalam konferensi tersebut, Zhao kembaliendesak pihak AS agar tidak ikut campur dalam urusan internal terkait posisi China di Hong Kong, serta masalah terkait Xinjiang.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan akan bertemu dengan Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri China Yang Jiechi dan Anggota Dewan Negara Wang Yi pada 18 dan 19 Maret mendatang di Alaska.

Gedung Putih mengatakan, perwakilan kedua negara akan memasukkan isu genosida umat Muslim Uighur di wilayah otonom Xinjiang dalam pertemuan tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA