Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Pertemuan AS-China, Jubir: Topik Yang Dibahas Harus Jelas Dan Masuk Pada Permasalahan Utama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 13 Maret 2021, 15:17 WIB
Jelang Pertemuan AS-China, Jubir: Topik Yang Dibahas Harus Jelas Dan Masuk Pada Permasalahan Utama
Ilustrasi/Net
RMOL Kepala diplomat China dan AS akan bertemu pada 18-19 Maret di Anchorage, Alaska. Ini akan menjadi pertemuan perwakilan dari dua kekuatan teratas dunia untuk pertama kalinya sejak Presiden AS Joe Biden.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Semetara Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa itu akan menjadi percakapan yang 'sulit', pemerintah China pada Jumat justru menyambut baik rencana ini dan menyuarakan harapannya untuk melakukan dialog yang mendalam dan jujur terkait masalah yang menjadi perhatian bersama.

Perdana Menteri Li Keqiang pada konferensi persnya mengatakan bahwa pertemuan itu juga mencerminkan kesungguhan China untuk memperbaiki hubungannya dengan AS.

China dan AS memiliki sejarah, budaya, tahapan perkembangan dan sistem sosial yang berbeda, menurutnya.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada perselisihan, dan terkadang bahkan tajam, ketika kita rukun satu sama lain. Yang penting adalah bagaimana kami menangani mereka," kata Li pada konferensi pers, seperti dikuti[ dari Global Time, Jumat (12/3).

"Kami berharap China dan AS akan terlibat dalam dialog multi-segi dan multi-tingkat. Bahkan jika saat itu konsensus tidak dapat dicapai, maka kami dapat bertukar pandangan dengan meningkatkan kepercayaan dan menjelaskan kesalahpahaman yang akan membantu mengelola dan menyelesaikan perbedaan," kata Li.

Ned Price mengutip apa yang dikatakan Antony Blinken sebelumnya bahwa hubungan antara AS dan China ''memiliki banyak segi' itu sebabnya ia mengatakan pertemuan itu akan menjadi percakapan yang sulit bagi kedua negara.

Pendekatan Washington adalah untuk bersaing dengan dan pada akhirnya mengalahkan Beijing di bidang-bidang yang kompetitif, kata Price.

Pertemuan mendatang antara pejabat senior Amerika Serikat dan China diharapkan menyentuh berbagai masalah utama yang selama ini 'rumit', termasuk Taiwan.

"Saya memiliki harapan bahwa percakapan akan membahas masalah yang lebih sulit, seperti  Hong Kong, Xinjiang, Tibet, tekanan terhadap Taiwan, pelanggaran hak asasi manusia yang lebih luas, Laut Cina Selatan, Sungai Mekong, tekanan ekonomi, penahanan sewenang-wenang, asal-usul Covid-10, masalah lainnya. Saya berharap masalah-masalah itu dimunculkan," kata Price kepada wartawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA