The Washington Post pada Sabtu (13/3) melaporkan, lonjakan infeksi di fasilitas produksi Tesla itu diketahui setelah produksi dilanjutkan, meskipun pihak berwenang setempat belum mengungkapkan angka pasti.
Data dari Departemen Kesehatan Alameda County menunjukkan, tidak lama setelah pabrik dibuka, terdapat 10 kasus Covid-19 yang terdeteksi. Jumlah karyawan yang terinfeksi kemudian bertambah mencapai 125 kasus pada Desember.
Selama delapan bulan, pabrik Tesla itu sudah mencatat sekitar 450 kasus dari 10 ribu staf.
Sebelumnya, Elon Musk mengecam tindakan pembatasan yang dilakukan oleh otoritas California untuk menghentikan penyebaran virus. Ia pun menuntut agar pabrik Tesla dapat dibuka kembali dan mengancam akan memindahkan kantor pusatnya dari ke Texas atau Nevada jika permintaannya tidak dikabulkan.
Musk kemudian mencapai kesepakatan dengan otoritas Alameda. Pabrik dibuka kembali setelah Musk menjamin pedoman sanitasi yang diperlukan, termasuk penggunaan masker dan menjaga jarak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: