Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tampilkan Kartun Ratu Elizabeth Cekik Meghan Markle, Charlie Hebdo Diserang Kecaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 14 Maret 2021, 12:09 WIB
Tampilkan Kartun Ratu Elizabeth Cekik Meghan Markle, Charlie Hebdo Diserang Kecaman
Sampul majalah Charlie Hebdo yang menggambarkan Ratu Elizabeth mencekik Meghan Markle/Net
rmol news logo Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo kembali memicu kontroversi setelah menampilkan karikatur Ratu Elizabeth dan Meghan Markle di halaman sampulnya. Kartun itu menggambarkan ratu berlutut di leher Meghan, seperti insiden kematian George Floyd tahun lalu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Karikatur yang diterbitkan pada Sabtu (13/3) itu memiliki judul "Pourquoi Meghan a Quitte Buckingham" yang berarti mengapa Meghan meninggalkan Buckingham. Serta balasan kutipan Meghan yang mengatakan, "saya tidak bisa bernapas lagi".

Kartun tersebut meniru adegan ketika George Floyd, seorang kulit hitam Amerika, dibunuh oleh seorang petugas polisi Minneapolis pada Mei lalu. Petugas Derek Chauvin menekan lututnya ke leher Floyd selama sekitar sembilan menit saat pria 46 tahun itu terengah-engah. Chauvin telah dituduh melakukan pembunuhan tingkat tiga.

Pembunuhan Floyd memicu gelombang protes Black Lives Matter di seluruh AS terhadap kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial. Baru-baru ini, Minneapolis setuju untuk membayar 27 juta dolar AS kepada keluarga George Floyd untuk menyelesaikan gugatan atas kematian tersebut.

Kartun itu muncul beberapa hari setelah Meghan melakukan wawancara dengan Oprah Winfrey.

Dalam wawancara yang ditayangkan pada 7 Maret itu, Meghan menuding keluarga kerajaan telah melakukan rasisme, di mana seorang anggota keluarga kerajaan mengungkapkan kekhawatirannya tentang seberapa gelap kulit putranya, Archie ketika dilahirkan.

Meghan juga mengatakan dalam wawancara bahwa dia sangat terisolasi dan sengsara sebagai anggota keluarga kerajaan hingga dia memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Dalam sebuah pernyataan, Istana Buckingham mengatakan tuduhan tersebut mengkhawatirkan dan akan menyelidikinya.

Di media sosial, kartun Charlie Hebdo menuai banyak kecaman. CEO Runnymede Trust yang fokus pada kesetaraan ras, Dr Halima Begum menyebut kartun tersebut salah.

"Ini tidak mendorong batasan, membuat siapa pun tertawa atau menantang rasisme. Itu merendahkan masalah dan menyebabkan pelanggaran, secara keseluruhan," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA