Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonom: Setelah Nanas Dan Pisang Bermasalah, Taiwan Harus Benahi Kualitas Buah-buahannya Untuk Menangkan Pasar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 15 Maret 2021, 08:08 WIB
Ekonom: Setelah Nanas Dan Pisang Bermasalah, Taiwan Harus Benahi Kualitas Buah-buahannya Untuk Menangkan Pasar
Petani nanas di Taiwan/Net
rmol news logo Taiwan menghadapi tantangan yang lebih kuat untuk kemajuan pertaniannya setelah nanas dan pisang yang dihasilkan memunculkan keluhan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Para ekonom berpendapat, eksportir Taiwan harus memfokuskan semua perhatian pada peningkatan kualitas buah-buahannya jika mereka ingin produk mereka menonjol di pasar daratan yang semakin kompetitif.

Awal bulan ini, nanas Taiwan dilarang di daratan (China) karena ditemukan hama yang terdeteksi pada buah tropis itu. Administrasi Umum Bea Cukai mengeluarkan pemberitahuan pada 26 Februari yang memblokir impor nanas Taiwan mulai 1 Maret, setelah inspektur bea cukai berulang kali menemukan hama seperti planococcus minor pada nanas Taiwan sejak tahun lalu.

Pemblokiran ini malah memicu beberapa keluhan di Taiwan yang menuduh langkah itu sebagai 'penindasan politik' China.

Tuduhan itu terbantahkan karena ternyata, dalam kasus serupa, Jepang juga memerintahkan penghapusan impor pisang dari Taiwan karena ditemukannya tingkat fungisida yang berlebihan, menurut laporan Taiwannews.

Jumlah buah Taiwan yang diimpor mengalami penyusutan di pasar daratan (China) dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena meningkatnya persaingan, menurut para ahli dan orang dalam industri.

Penjual buah di Shanghai mengatakan bahwa biaya transportasi buah Taiwan yang tinggi membuat harga buahnya naik. Selain itu, ada persaingan yang meningkat, karena nanas dari Thailand dan Provinsi Hainan telah memakan pangsa pasar nanas Taiwan yang dulunya cukup populer di kalangan pelanggan daratan.

"Sekarang, hampir tidak ada buah Taiwan di pasar China, kecuali beberapa produk seperti apel gula," katanya kepada Global Times, Minggu (14/3).

China sebenarnya membuka pasarnya untuk buah-buahan berkualitas tinggi, menurut Hong Tao, direktur Institut Ekonomi Bisnis di Universitas Teknologi dan Bisnis Beijing, menambahkan bahwa itu sesuai dengan pertumbuhan pasar konsumsi China dan pembukaan kebijakan.

Namun, saat ini China perlu memperketat pemeriksaan kualitas pada buah-buahan impor, terutama setelah wabah pandemi, tambah Hong. Masuknya buah-buahan impor, membuat kelebihan pasokan di pasar. Terutama untuk nanas, China memiliki produksi yang cukup baik dari segi varietas maupun kuantitas.

“Banyak negara Asia kini mengekspor ke China buah-buahan terbaik mereka dan produk yang 'eye catching', baik dari segi rasa maupun tampilan. Oleh karena itu, eksportir buah Taiwan harus meningkatkan kualitas produknya jika ingin memenangkan pasar di daratan," saran Hong. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA