Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Barack Obama: Karena Ibu, Saya Bisa Terjun Ke Politik Dan Menebus Impian Amerika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Maret 2021, 08:32 WIB
Barack Obama: Karena Ibu, Saya Bisa Terjun Ke Politik Dan Menebus Impian Amerika
Percakapan Barack Obama dan Bruce Springsteen dalam podcast di Spotify/Net
rmol news logo Mantan Presiden Barack Obama mengungkapkan dalam podcast bersama rocker Bruce Springsteen bahwa ia memilih karir pelayanan publik karena peran ibunya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Ibuku adalah pemikir yang sedikit bebas,” kata Obama dalam episode 'Renegades: Born in the USA' di Spotify, seperti dikutip dari AP.  Pengakuan itu keluar saat Amerika memperingati Bulan Sejarah Wanita.

"Saya memasuki layanan publik karena beberapa alasan, tidak terkecuali ibu saya. Dia adalah seorang antropolog dan pemikir bebas yang menanamkan sedikit pola pikirnya pada saya. Motivasi lain menuju jalan ini adalah pengakuan bahwa saya perlu mencari tahu siapa saya sebagai orang kulit hitam Amerika," ujar Obama, di mana kalimat yang ia ucapkan ini juga dituliskannya di akun Facebooknya, Selasa (16/3).  

Ibu Obama, Ann Dunham, bekerja untuk membantu meningkatkan kehidupan orang miskin di Indonesia. Ia yang telah menginspirasi Obama dalam meniti karirnya dan mengabdikan hidupnya untuk melayani masyarakat.

Obama mengatakan, dia tertarik pada layanan publik daripada gaji besar karena dia menyadari impian Amerika tidak dapat dicapai oleh banyak warga kulit hitam. Ia mengatakan itu ketika Springsteen bertanya kepadanya,  mengapa ia yang lulusan Columbia University dan Harvard Law School, memilih berorganisasi padahal ada pintu yang lebih menguntungkan yang terbuka untuknya.

"Saya melihat sekeliling dan melihat bahwa terlalu banyak orang kulit hitam yang dikucilkan dari American Dream," kata Obama dalam percakapan di Spotify.

“Ketika saya memikirkan tentang apa yang harus saya cita-citakan, itu bukan, 'Man, biarkan saya menjadi Jay Rockefeller.' Itu adalah, 'Lihatlah John Lewis!" katanya, memuji para pemimpin Hak Sipil seperti John Lewis dan Martin Luther King, Jr. Mengatakan bahwa ia yakin akan mengikuti jejak tokoh-tokoh itu.

"Jadi, di awal usia 20-an, saya mendapati diri saya di Chicago bekerja dengan orang-orang yang mengalami segala macam perjuangan. Muncul pertanyaan dalam diri saya, bagaimana saya akan mendapatkan pekerjaan?
Bagaimana saya akan memberi anak saya pekerjaan atau kuliah? Apa yang terjadi dengan nilai rumah saya? Orang-orang ini mengalami masa-masa sulit dan saya melihatnya secara konkret. Dan pengalaman itu, mendengarkan mereka, bekerja sama untuk membangun sesuatu yang lebih baik, menjadi penebusan bagi saya," kata Obama.

Obama menguraikan bahwa hal-hal itu yang membuatnya kemudian berpikir, "jika saya dapat membantu komunitas di mana saya telah menjadi bagiannya, mungkin saya juga dapat menebus sepotong mimpi Amerika. Itu menjadi pola pikir saya."

Wawacara Obama dengan Springsteen ini merupakan seri kelima dari delapan episode dan berjudul 'Setiap Orang untuk Dirinya: Uang dan Impian Amerika'.

Wawancara berlangsung di studio rumah Springsteen yang dipenuhi gitar di New Jersey. Kedua pria itu berbicara tentang masa kecil dan sekolah, lalu Springsteen membawakan lagunya 'Atlantic City' 1982.

Kedua sosok ini memang akrab. Hubungan antara mantan presiden dan bintang rock ini dimulai ketika Springsteen memberikan keuntungan bagi Obama selama kampanye kepresidenannya. Namun, hubungan justru semakin erat sejak Obama menyelesaikan jabatan presidennya.

Di episode pertama, kedua pria itu mengingat perasaan seperti orang luar yang tumbuh dewasa. Episode selanjutnya mengeksplorasi rasisme, peran sebagai ayah, dan pernikahan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA