Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Erdogan: Jika Warga Tak Patuhi Aturan Pencegahan Covid-19, Turki Akan Berlakukan Kembali Pembatasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Maret 2021, 08:47 WIB
Erdogan: Jika Warga Tak Patuhi Aturan Pencegahan Covid-19, Turki Akan Berlakukan Kembali Pembatasan
Presiden Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali mengingatkan warganya, bahwa jika mereka tidak mematuhi aturan untuk mengekang penyebaran virus corona, dia tidak akan segan memberlakukan kembali aturan pembatasan.

Hal itu dikatakan Presiden sesaat setelah melakukan pertemuan kabinet di kompleks istana kepresidenan, Senin (15/3) waktu setempat.

 "Kami telah memutuskan untuk terus menerapkan langkah-langkah (normalisasi) saat ini di seluruh kota kami dan memantau perkembangannya," kata Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (16/3).

Dia memperingatkan bahwa Turki tidak mungkin menghindari pembatasan baru, seandainya warga tidak mematuhi tindakan pencegahan Covid-19 yang saat ini berlaku.

Pada bulan Januari, Turki memulai kampanye vaksinasi Covid-19 massal, dan normalisasi bertahap dari pembatasan virus korona dimulai pada 1 Maret. Erdogan mengatakan 11,5 juta dosis vaksin telah diberikan secara nasional, menjadikannya salah satu dari lima negara teratas di mana vaksinasi berjalan sesuai rencana.

Ini termasuk 7,94 juta dosis pertama dan 3,57 juta dosis kedua.

Dia mengatakan negara itu akan terus mendatangkan vaksin dari luar negeri sampai vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara lokal siap digunakan.

Sejak pertama kali diumumkan di China pada akhir 2019, telah ada lebih dari 2,65 juta jiwa yang kehilangan nyawa di 192 negara dan wilayah di seluruh dunia akibat virus corona.

Turki pada hari Senin (15/3) melaporkan 15.503 kasus virus korona baru, termasuk 858 pasien bergejala, menurut Kementerian Kesehatan.

Jumlah total kasus di negara itu melewati 2,89 juta, sedangkan jumlah kematian nasional mencapai 29.552, dengan 63 kematian selama sehari terakhir.

Sebanyak 15.893 lebih pasien di negara itu memenangkan pertempuran melawan virus tersebut, meningkatkan jumlah pemulihan secara keseluruhan di atas 2,71 juta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA