Kementerian Kesehatan Masyarakat mengatakan penangguhan tersebut akan berlangsung selama dua pekan ke depan.
“Hingga 28 Maret, tidak ada yang akan diberi vaksin ini, kata kementerian, seperti dikutip dari NL Times, Selasa (16/3), seperti dikutip dari
NL Times, Selasa (16/3).
Dikatakan kementerian, penundaan tersebut tidak mempengaruhi jadwal inokulasi vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna.
Penangguhan tersebut mengikuti laporan dari beberapa negara tentang orang yang mengalami trombosis setelah mendapatkan suntikan AstraZeneca . Ini melibatkan tanda-tanda pembentukan gumpalan darah yang serius dan langka dan penurunan jumlah trombosit darah pada orang dewasa di bawah usia 50 tahun.
“Enam laporan baru dari kemungkinan efek samping ini telah diterima dari Denmark dan Norwegia,†kata kementerian tersebut pada hari Minggu.
Sebelumnya, pada hari Kamis, otoritas pengobatan Belanda CBG dan Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengatakan sangat tidak mungkin vaksin AstraZeneca menyebabkan gejala-gejala ini. Tetapi setelah laporan baru, CBG akhirnya menyarankan Kementerian untuk lebih aman dan menangguhkan penggunaan vaksin sambil menunggu penyelidikan. De Jonge berkata bahwa 'tidak ada keraguan' tentang vaksin itu.
“Pertanyaan krusialnya adalah apakah itu menyangkut keluhan setelah vaksinasi atau karena vaksinasi. Saya pikir sangat penting bahwa laporan tersebut diselidiki dengan benar. Kita harus selalu berhati-hati, itulah mengapa bijaksana untuk menekan tombol jeda sekarang sebagai tindakan pencegahan. Saya bergantung sepenuhnya pada para ahli kami,†kata Menteri Kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Pada Senin pagi de Jonge menegaskan bahwa vaksin tersebut sebenarnya aman dan jeda ini hanya untuk berjaga-jaga.
Otoritas kesehatan Belanda telah meminta penduduk yang telah disuntik dengan vaksin AstraZeneca disarankan untuk segera menghubungi dokter jika timbul bintik biru pada kulit tiga hari setelah penyuntikan, atau jika timbul gejala yang tidak terduga atau tidak diketahui. CBG menekankan bahwa kemungkinan terjadinya hal ini sangat kecil dan orang-orang yang tidak memiliki keluhan aneh tidak perlu khawatir.
Sebelumnya pada hari Minggu, AstraZeneca mengumumkan bahwa tidak ada bukti peningkatan risiko penggumpalan darah pada orang yang menerima vaksin. Perusahaan farmasi tersebut memeriksa data lebih dari 17 juta orang yang menerima vaksin mereka di Uni Eropa dan Inggris. European Medicines Agency juga sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada bukti adanya hubungan antara vaksin AstraZeneca dan kasus trombosis.
Terbaru, tiga negara terbesar Uni Eropa yakni Jerman, Prancis, dan Italia pun ikut menunda penggunaan vaksin tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.