Mereka mengatakan penerbangan itu tercapai berkat koordinasi pihaknya dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan datang sebagai bagian dari upaya kemanusiaan koalisi tersebut.
Para migran diangkut ke luar negeri setelah terjadi kebakaran yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran, yang mengakibatkan puluhan migran tewas di sebuah pusat penahanan pekan lalu.
"Milisi Houthi melakukan pelanggaran berat dan keji terhadap hak para migran di Sanaa," kata koalisi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Selasa (16/3).
Korban selamat dan aktivis hak lokal mengatakan kobaran api mematikan meletus ketika penjaga menembakkan gas air mata ke gudang yang penuh sesak, mencoba untuk mengakhiri protes terhadap dugaan pelanggaran dan perlakuan buruk di fasilitas tersebut.
Hingga saat ini, Houthi belum juga membuat pernyataan tentang insiden itu dan telah mencegah badan migrasi PBB mengakses migran yang terluka di rumah sakit.
Lewat akun Twitternya, Kedutaan Besar Yaman di Washington turut mengecam peristiwa tersebut.
"Kami mengecam dengan tegas kejahatan keji yang dilakukan oleh milisi Houthi terhadap migran Afrika yang ditahan di penjara Houthi di Sanaa," cuitnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: