Badan pengungsi PBB, UNHCR, pada Rabu (17/3) menuturkan, pihaknya akan mengunjungi pulau itu selama tiga hari untuk melihat kondisi lebih dari 13 ribu pengungsi Rohingya yang telah direlokasi oleh otoritas Bangladesh.
"Kunjungan tiga hari pertama ini akan mempertemukan para ahli dari badan-badan PBB yang terlibat dalam tanggapan pengungsi Rohingya di Bangladesh," ujar UNHCR, seperti dikutip
Reuters.
"Kunjungan ini akan melihat situasi dan fasilitas terkini di Bhasan Char, menilai kebutuhan pengungsi Rohingya yang direlokasi ke sana, serta berdiskusi dengan pihak berwenang dan pihak lain yang saat ini mengerjakan Bhasan Char," tambahnya.
Bangladesh ingin memindahkan 100 ribu dari lebih dari 1 juta pengungsi yang tinggal di kamp-kamp perbatasan yang padat ke pulau Bhasan Char. Pulau tersebut muncul dari laut sejak dua dekade lalu dan dianggap rentan terhadap banjir.
PBB sebelumnya mengatakan tidak diizinkan untuk melakukan penilaian teknis dan keamanan ke pulau itu, serta tidak terlibat dalam pemindahan pengungsi ke sana.
Bangladesh telah menepis kekhawatiran keamanan atas pulau itu, dengan alasan telah melakukan pembangunan pertahanan banjir, perumahan untuk 100 ribu orang, rumah sakit dan pusat topan.
Bangladesh juga menyebut kepadatan yang berlebihan di kamp-kamp pengungsi memicu kejahatan, sementara beberapa orang Rohingya mengatakan kekerasan yang sering terjadi di kamp telah mendorong mereka untuk pindah.
"Kami berharap ini akan menghilangkan kekhawatiran apa pun yang dimiliki PBB tentang relokasi dan mereka akan terlibat dalam relokasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan orang-orang Rohingya," kata seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Bangladesh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: