Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anggota Parlemen Rusia Marah Atas Komentar Joe Biden Bahwa Putin Tidak Punya Hati Dan Pembunuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 18 Maret 2021, 09:43 WIB
Anggota Parlemen Rusia Marah Atas Komentar Joe Biden Bahwa Putin Tidak Punya Hati Dan Pembunuh
Presiden Vladimir Putin/Net
rmol news logo Pernyataan Joe Biden bahwa Vladimir Putin memiliki jiwa sebagai pembunuh, memancing reaksi keras dari anggota parlemen Rusia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Vyacheslav Volodin, yang merupakan ketua parlemen Rusia, Duma, dan mantan ajudan Putin, melontarkan kemarahannya, mengatakan bahwa komentar Biden dalam sebuah wawancara di ABC News sangat menyinggung rakyat Rusia dan tidak menunjukkan seorang pemimpin yang demokratis.

"Apa yang dikatakan Biden tidak dapat diterima. Wawancara itu menyinggung warga Rusia yang telah membuat pilihan dan mendukung presiden mereka," ujar Volodin dikutip dari Newsweek, Kamis (18/3).

Rusia dan Amerika memiliki banyak perbedaan. Namun kedua negara telah berupaya menjaga hubungan baik. Bahkan, presiden AS sebelumnya selalu berhasil menjalin hubungan kerja dengan para pemimpin di Moskow, termasuk dengan Joseph Stalin.

Namun, apa yang dikatakan Biden telah melunturkan jalinan itu. "Pernyataan Biden hari ini di luar akal sehat. Pemimpin negara yang mengklaim sebagai pembawa prinsip demokrasi dan moralitas tidak dapat berperilaku seperti ini," tulis Volodin dalam pesan Telegram.

"Tidak seorang pun layak berbicara seperti itu tentang kepala negara kami!"

Volodin mengatakan, sentimen Biden itu datang karena upaya AS untuk menciptakan masalah bagi Rusia, seperti sanksi, ancaman, pemerasan, dan campur tangan dalam urusan dalam negeri, semua itu gagal. Dengan tegas Vologin mengatakan itu semua adalah histeria yang berasal dari impotensi.

"Vladimir Putin adalah presiden kami. Serangan terhadapnya adalah serangan terhadap negara kami," tambah Volodin.

Wawancara dengan ABC News itu terjadi menyusul laporan intelijen yang menyimpulkan bahwa Rusia telah mencoba untuk ikut campur dalam Pilpres AS 2020 lalu atas perintah Putin.

Ketika ditanya oleh pembawa acara George Stephanopoulos, 'berapa harga yang harus dia (Putin) bayar?',  Biden menjawab, "Dia akan membayar harganya."

Lalu Biden mengatakan bahwa ada tempat-tempat yang menjadi kepentingan bersama untuk kerja sama seperti memperbarui perjanjian nuklir START dan dengan beberapa kali pertemuan Biden yakin telah mengenal sosok seorang Putin.

"Saya mengenal Putin cukup baik," kata Biden, menekankan bahwa pengalamannya selama berhubungan dengan banyak pemimpin dunia membuatnya bisa mengenal orang lain.

Saat ditanya jika memang mengenal Putin dengan sangat baik apakah Biden yakin bahwa Putin memiliki jiwa sebagai 'pembunuh',  secara mengejutkan Biden menjawab, 'ya, saya setuju!' dan menekankan bahwa Putin tidak memiliki hati.

Presiden AS tidak menjelaskan lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan komentar 'pembunuh' itu, dia juga tidak menjelaskan hukuman apa yang akan diberikan kepada Putin.

Rusia telah bermasalah dengan AS dalam beberapa kasus. Terakhir, AS menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas tuduhan meracuni tokoh oposisi Alexei Navalny. Sanksi lebih lanjut terkait dengan laporan campur tangan pemilu AS diperkirakan akan datang dalam beberapa hari mendatang, menurut Reuters dan CNN. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA