Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ada Motif Politik Di Tengah Penangguhan Vaksin AstraZeneca Secara Massal Di Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 18 Maret 2021, 12:19 WIB
Ada Motif Politik Di Tengah Penangguhan Vaksin AstraZeneca Secara Massal Di Eropa
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn/Net
rmol news logo Penangguhan massal vaksin Covid-19 AstraZeneca (AZ) oleh sejumlah negara Eropa memicu kekhawatiran publik yang berakibat pada terhambatnya upaya vaksinasi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Setelah diusut, keputusan penangguhan vaksin AZ disebut lebih memiliki motif politik daripada kesehatan. Peran Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn juga menjadi sorotan.

Reuters pada Kamis (18/3) melaporkan, Spahn melakukan putaran diplomasi via telepon yang membuat banyak negara-negara Uni Eropa sepakat untuk menangguhkan AZ.

Spahn berdalih penangguhan diperlukan atas saran ahli, setelah pengawas vaksin Jerman melaporkan adanya sejumlah kasus pembekuan darah setelah vaksinasi.

Tetapi pihak AZ mengatakan tidak menemukan bukti bahwa pembekuan darah disebabkan oleh vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga meminta negara-negara untuk tidak menunda program vaksinasi.

Bahkan seorang ahli virologi Jerman yang terkenal, Christian Drosten mengatakan berbahaya untuk menghentikan program vaksinasi karena peningkatan infeksi yang tengah terjadi.

"Kita membutuhkan vaksin ini," ujar dia.

Menurut seorang profesor virologi di Britian's Reading University, Ian Jones, kasus penggumpalan darah telah diangkat ke permukaan oleh politisi yanng tidak memahami bidang tersebut.

“Ini seperti domino jatuh. Anda hanya perlu satu atau dua (negara) untuk menyatakan ada masalah dan menangguhkan penggunaan, lalu banyak negara lainnya akan diberlakukan. Saya kira belum ada keputusan independen," jelas dia.

Tindakan Jerman kemudian ditafsirkan sebagai tindakan politik, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Lantaran keputusan Jerman membuat Italia, Prancis, dan Spanyol ikut menanggguhkan AZ>

Pejabat senior pemerintah Jerman mengatakan Berlin tidak pernah memberikan tekanan apa pun agar negara-negara anggota Uni Eropa menangguhkan AZ.

"Tidak ada yang dipaksa melakukan apa pun,"  ucapnya.

Penangguhan vaksin AZ telah mengancam kampanye vaksinasi Uni Eropa yang terseok-seok di tengah hantaman gelombang ketiga pandemi. Uni Eropa bahkan tertinggal jauh dari Amerika Serikat dan mantan anggotanya, Inggris. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA