Dalam wawancara dengan
ABC News pada Rabu (17/3), Bien mengatakan Putin akan mendapat konsekuensi karena berupaya mengintervensi pilpres AS 2020 dengan mendorong kemenangan Donald Trump.
Biden juga mengatakan ia telah mengenal Putin selama sepak terjangnya di dunia politik. Lantaran, ia menyebut, hal terpenting ketika berurusan dengan para pemimpin asing adalah mengenalnya.
Biden pun mengatakan, ia tidak yakin bahwa Putin memiliki hati. Ia bahkan setuju ketika ditanya apakah Putin seorang pembunuh.
"Saya sepakat," ujarnya.
Sebagai tanggapan, Rusia kemudian memanggil Duta Besarnya Anatoly Antonov untuk kembali ke Moskow guna melakukan konsultasi hubungan Rusia dan AS.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Konstantin Kosachyov, mengatakan komentar Biden tidak dapat diterima. Komentar tersebu telah mengobarkan hubungan buruk dan mengakhiri harapan akan perubahan kebijakan AS di bawah pemerintahan Biden.
Dia mengatakan penarikan kembali duta besar Moskow adalah satu-satunya langkah yang masuk akal untuk diambil dalam situasi tersebut.
"Saya menduga ini bukan yang terakhir jika tidak ada penjelasan atau permintaan maaf dari pihak Amerika," kata Kosachyov, seperti dikutip
Reuters, Kamis (18/3).
“Penilaian semacam ini tidak diperbolehkan dari mulut seorang negarawan dengan pangkat seperti itu. Pernyataan semacam ini tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun, "tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: