Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nenek 76 Tahun Berkewarganegaraan China Pukul Penyerangnya Di San Francisco Hingga Masuk Rumah Sakit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 19 Maret 2021, 07:58 WIB
Nenek 76 Tahun Berkewarganegaraan China Pukul Penyerangnya Di San Francisco Hingga Masuk Rumah Sakit
Xiao Zhen Xie, 76, diserang saat menunggu di lampu lalu lintas di San Francisco, California/Net
rmol news logo Di tengah pemberitaan meningkatnya serangan terhadap komunitas Asia-Amerika di AS, seorang wanita lanjut usia berkewargaan China menjadi korban kekerasan fisik di San Francisco.

Xiao Zhen Xie, demikian nama perempuan berusia 76 tahun tersebut, mengatakan, saat serangan terjadi dia sedang berdiri di lampu lalu lintas di sebuah jalan di San Fransisco. Secara tiba-tiba, seorang laki-laki mudah datang dan meninju wajahnya hingga mengenai mata kirinya.

Menyadaridia dalam bahaya, nenek itu secara spontan melakukan bela diri. Ia memukul balik pelaku bertubi-tubi hingga terluka dan dirawat di rumah sakit.

"Dia menemukan tongkat di sekitar daerah itu dan melawan," kata putri perempuan itu, Dong-Mei Li, seperti dikutip dari CBS, Kamis (18/3).

Dia mengatakan ibunya kini tidak bisa melihat dengan mata kirinya dan dia belum bisa makan sejak serangan itu.

Polisi San Francisco mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden itu sebagai kasus penyerangan yang diperburuk, dan tidak jelas apakah ada dugaan rasis dalam penyerangan tersebut.

Dalam sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial, penyerang terlihat berdarah dan diborgol ke tandu saat dikelilingi oleh polisi.

"Sebelumnya pada hari itu, pria tua lainnya di daerah itu, berusia 83, juga diserang oleh tersangka yang sama dan dirawat di rumah sakit," menurut laporan itu.

Sebuah laporan oleh Center for the Study of Hate and Extremism bulan ini menunjukkan bahwa kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika di 16 kota besar AS naik 149 persen dari 2019 hingga 2020, periode ketika kejahatan rasial secara keseluruhan turun 7 persen.

Para pembela hak-hak sipil mengatakan kenaikan itu tampaknya terkait dengan orang Asia dan Amerika Asia yang disalahkan atas pandemi, yang berasal dari China. Mantan Presiden Donald Trump menyebut novel coronavirus sebagai 'virus China', 'wabah China', dan bahkan 'kung flu'. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA