Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pembukaan KTT Alaska, China Dan AS Sudah Terlibat Perang Kata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 19 Maret 2021, 10:51 WIB
Pembukaan KTT Alaska, China Dan AS Sudah Terlibat Perang Kata
Pertemuan delegasi China dan Amerika Serikat di Alaska pada 18 Maret 2021/Net
rmol news logo Delegasi China dan Amerika Serikat (AS) terlibat perang kata ketika  membahas hubungan bilateral kedua negara dalam pembukaan KTT di Alaska, Kamis (18/3) waktu setempat.

Menteri Luar Negeri Wang Yi dan anggota politbiro sekaligus diplomat senior Yang Jiechie hadir mewakili China. Di sisi lain, AS diwakili oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan.

Membuka pertemuan, Blinken menyebut tindakan China selama ini telah mengancam tatanan berbasis aturan yang menjaga stabilitas global.

Ia mengatakan, pihaknya akan membahas keprihatinan mendalam atas tindakan China terhadap Xinjiang, Hong Kong, dan Taiwan, juga serangan siber di AS hingga tekanan ekonomi yang diberikan Beijing ke sejumlah negara.

Menambahkan, Sullivan menegaskan AS tidak menginginkan konflik dengan China tetapi menyambut persaingan yang ketat dengan saingan strategisnya.

"Dan kami akan selalu membela prinsip kami untuk orang-orang kami, dan untuk teman-teman kami," lanjutnya, seperti dikutip CNA.

Sementara itu, dalam pidato pembukaannya dalam bahasa Mandarin yang berdurasi 15 menit, Yang mengecam perjuangan demokrasi AS dan perlakuan buruk terhadap minoritas.

Ia juga mengecam tindakan tegas dan campur tangan AS, serta menyerukan diakhirinya mentalitas Perang Dingin.

"China dengan tegas menentang campur tangan AS dalam urusan dalam negeri China. Kami telah menyatakan penolakan keras kami terhadap campur tangan tersebut, dan kami akan mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan," ujarnya.

"Yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan mentalitas Perang Dingin, dan pendekatan zero-sum game," tambahnya.

Selain itu, Yang menuturkan, AS menggunakan kekuatan militer dan hegemoni keuangannya berupaya menjalankan yurisdiksi lengan panjang hingga menekan negara lain.

Hal itu, lanjutnya, telah menyalahgunakan gagasan keamanan nasional.

Rupanya terkejut dengan pernyataan Yang, Blinken menahan wartawan di ruangan itu sehingga dia bisa menanggapi.

Seorang pejabat senior AS kemudian mengkritik Beijing karena telah datang dengan niat untuk "sok" dan "fokus pada teater publik" daripada substansi di KTT Alaska.

Pejabat itu mengatakan bahwa klaim itu diperjelas oleh Yang yang dengan segera melanggar protokol memberi pernyataan pembukaan yang panjang, bukan pidato singkat dua menit yang telah disepakati sebelumnya.

Pernyataan dari kedua belah pihak kemudian berakhir lebih dari satu jam. KTT Alaska sendiri akan berlangsung selama dua hari hingga Jumat (19/3). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA