Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penyelidikan Kudeta Bolivia, Masa Tahanan Jeanine Anez Diperpanjang Hingga Setengah Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 21 Maret 2021, 11:47 WIB
Penyelidikan Kudeta Bolivia, Masa Tahanan Jeanine Anez Diperpanjang Hingga Setengah Tahun
Mantan Presiden interim Bolivia, Jeanine Anez/Net
rmol news logo Pengadilan Bolivia telah memperpanjang masa penahanan mantan Presiden interim, Jeanine Anez yang diduga ikut melakukan kudeta atas pemerintahan mantan Presiden Evo Morales.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Surat kabar El Deber pada Sabtu (20/3) melaporkan, masa penahanan Anez diperpanjang dari empat bulan menjadi enam bulan sembari penyelidikan kudeta tengah dilakukan.

Perpanjangan juga berlaku bagi dua mantan anggota pemerintahan Anez, yaitu mantan Menteri Kehakiman Alvaro Coimbra dan mantan Menteri Energi Rodrigo Guzman.

Mereka ditangkap oleh pihak berwenang pada 13 Maret karena dicurigai melakukan tindakan terorisme, hasutan, dan konspirasi kudeta.

Di Twitter, Anez mengutuk surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh kantor kejaksaan. Ia menyebutnya sebagai penganiayaan politik.

Setelah penangkapannya, Anez mengirim surat kepada Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) dan Uni Eropa untuk mendesak mereka mengirim misi pengamat ke Bolivia.

Awal pekan ini, pengacara Anez telah memintanya untuk dirawat di rumah sakit karena menderita gejala tekanan darah tinggi. Namun otoritas menyebut Anez tidak akan dipindahkan ke rumah sakit dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan di penjara. Ia juga akan diizinkan untuk dikunjungi kerabat dan dokter.

Menanggapi penahanan Anez, kelompok hak asasi manusia dan OASmemberikan kritikan dan menyerukan reformasi sistem peradilan Bolivia. Mereka juga membentuk omisi internasional di bawah PBB dan OAS untuk menyelidiki korupsi di pemerintah Bolivia dan  investigasi atas potensi kejahatan terhadap kemanusiaan di Pengadilan Kriminal Internasional.

Menteri Kehakiman Bolivia Ivan Lima mengatakan pihaknya siap mengajukan gugatan terhadap Sekretaris Jenderal OAS Luis Almagro karena ikut campur dalam urusan dalam negeri.

Anez menggantikan Morales setelah ia melarikan diri dari Bolivia karena protes nasional atas dugaan kecurangan pemilu.

Beberapa sekutu Morales yang memegang jabatan senior juga melarikan diri, meninggalkan Anez sebagai pejabat Senat paling senior yang masih bertahan.

Setelah menjabat, Anez mengatur pemilihan presiden baru pada Oktober 2020 yang dimenangkan oleh Luis Arce, seorang anggota partai Gerakan Morales untuk Sosialisme. Kemenangan Acre menjadi kebangkitan Morales. Ia pun kembali ke Bolivia pada November lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA