Tampak para pengunjuk rasa mengenakan masker, mengibarkan bendera Amerika, sembari membawa poster bertuliskan "We are not the virus" dan "Stop Asian hate" pada Sabtu (20/3).
Kekerasan terhadap orang Asia-Amerika telah meningkat di AS sejak pandemi Covid-19, di mana mereka dianggap bertanggung jawab atas menyebarnya virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan itu.
"Saya ingin memastikan dunia dan orang-orang tahu bahwa saya di sini dan saya terlihat," kata seorang pengunjuk rasa, Sunghee Han dari Georgia, seperti dimuat
CNA.
Senator Georgia Raphael Warnock dan Jon Ossoffa dari Partai Demokrat juga ikut dalam aksi untuk mendukung para demonstran dan memimpin mereka untuk menghormati para korban yang tewas.
"Kami berkumpul hari ini untuk menghormati dan mengenang mereka yang kehilangan nyawa dan menuntut keadilan," kata Senator Ossoff.
"Mari kita membangun negara dan bangsa di mana tidak ada yang hidup dalam ketakutan karena siapa mereka atau dari mana mereka atau keluarga mereka berasal," tambahnya.
Pada Selasa (16/3), seorang pria berkulit putih berusia 21 tahun bernama Robert Aaron Long ditangkap setelah melakukan pembunuhan di spa. Insiden tersebut membuat delapan orang meninggal dunia, enam di antaranya adalah wanita Asia.
Penembakan tersebut memicu curahan kesedihan, dari komunitas lokal di Georgia hingga aula Kongres AS. Sejak Selasa, pelayat telah menumpuk karangan bunga dan tanda, menyalakan lilin dan berdoa di luar spa tempat para korban dibunuh.
Pada Jumat (19/3), Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin komunitas Asia-Amerika di Georgia untuk menyampaikan belasungkawa dan memohon kepada orang Amerika untuk berdiri bersama melawan kebencian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: