Otoritas pendidikan mengatakan lebih dari 200 sekolah ditutup, termasuk beberapa yang rusak akibat banjir. Kerusakan parah itu menyebabkan perusahaan asuransi bersiap menghitung kerugian yang diderita penduduk.
Kepala eksekutif Dewan Asuransi Australia, Andrew Hall, mengatakan masih terlalu dini untuk menilai seberapa tingkat kerusakan di daerah yang terkena dampak. Otoritas belum bisa memperkirakan tagihan kerusakan asuransi.
Perusahaa asuransi telah menerima lebih dari 5.000 klaim dalam beberapa hari terakhir, menurut Hall, seperti dikutip dari
Straitstimes, Senin (22/3).
Penduduk yang tinggal di zona bencana resmi berhak atas pembayaran dukungan darurat pemerintah sebesar 1.037 dolar AS per orang dewasa.
Banjir selama berhari-hari telah menggenangi wilayah pesisir New South Wales, negara bagian terpadat di negara itu, dengan beberapa bagian Sydney mengalami apa yang diramalkan pejabat sebagai banjir terbesar dalam beberapa dekade.
Pada hari Senin, delapan juta penduduk diperintahkan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan bekerja dari rumah jika memungkinkan, karena beberapa daerah yang terkena dampak paling parah menerima curah hujan setinggi 25cm dalam 24 jam.
Layanan darurat telah menerima setidaknya 8.800 panggilan bantuan dan menyelamatkan ratusan orang dari air banjir sejak krisis dimulai.
Saham Australia dilaporkan jatuh pada Senin (22/3) karena aksi jual besar-besaran di saham asuransi akibat banjir besar itu.
Perusahaan asuransi QBE Insurance, Suncorp, dan Insurance Australia merosot sebanyak 2,6 persen, 3,6 persen dan 4,1 persen, masing-masing, setelah banjir bandang memicu ekspektasi lonjakan klaim.
Sementara, IAG mengatakan lebih dari 2.100 klaim telah diajukan kepada perusahaan sejak Minggu malam yang mencakup sebagian besar kerusakan properti.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: