Alih-alih, para aktivis merencanakan aksi protes baru yang diperkirakan menjadi salah satu yang terbesar pada Senin (22/3).
Untuk meminimalisir jatuhnya korban, para aktivis mengajak warga untuk melakukan protes konvoi mobil. Ajakan untuk melakukan konvoi juga sudah tersebar di media sosial.
Nantinya warga diminta untuk membunyikan klakson, sementara yang lannya menunjukkan hormat anti-kudeta dengan salam tiga jari.
Dikutip dari
CNA, para aktivis juga tengah mencari cara-cara baru untuk mengekspresikan penolakan mereka terhadap pemerintahan militer karena semakin banyaknya korban.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut setidaknya ada 250 orang yang meninggal dunia sejak kudeta.
Seorang pria ditembak mati dan beberapa lainnya luka-luka ketika polisi menembaki kelompok pengunjuk rasa yang mendirikan barikade di pusat kota Monywa.
Belakangan, satu orang tewas dan satu lagi cedera di Mandalay, ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan karena penduduk mencoba melawan upaya militer.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: