Komitmen tersebut disampaikan Blinken saat melakukan diskusi lewat telepon dengan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan pada Senin (22/3) waktu setempat.
"Sekretaris Blinken menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung pertahanan Arab Saudi dan mengutuk keras serangan baru-baru ini terhadap wilayah Saudi dari kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran di kawasan itu," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price usai pembicaraan kedua diplomat, seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Senin (22/3).
Selama panggilan, keduanya membahas kerja sama untuk mendukung upaya Utusan Khusus PBB Martin Griffiths dan utusan khusus Presiden AS Joe Biden untuk Yaman, Tim Lenderking, untuk mengakhiri perang di Yaman.
"Selain itu, mereka membahas pentingnya menstabilkan ekonomi Yaman," kata Price.
Blinken juga sempat memuji "reformasi sosial dan ekonomi yang sedang berlangsung" di Arab Saudi sambil menggarisbawahi pentingnya kemajuan berkelanjutan dalam hak asasi manusia.
Di hari yang sama, Arab Saudi mengungkapkan proposal baru untuk gencatan senjata selama bertahun-tahun perang di Yaman. Proposal baru itu akan mencakup gencatan senjata nasional yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata Pangeran Faisal sebelumnya.
Seorang pejabat senior Houthi segera mengecilkan proposal tersebut, menurut laporan Reuters.
Kelompok Yaman terus menargetkan Arab Saudi dan warga sipil di Kerajaan dengan drone bermuatan bom dan rudal balistik hampir setiap hari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: