Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Albin Kurti Terpilih Kembali Sebagai Perdana Menteri Kosovo Untuk Kedua Kalinya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 23 Maret 2021, 12:22 WIB
Albin Kurti Terpilih Kembali Sebagai Perdana Menteri Kosovo Untuk Kedua Kalinya
Perdana Menteri Albin Kurti, mempresentasikan program pemerintahannya kepada anggota parlemen di Pristina, 22 Maret 2021/Net
rmol news logo Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti kembali terpilih menjadi kepala pemerintahan negara itu untuk kedua kalinya.

Albin Kurti terpilih pada Senin (22/3), setahun setelah dia digulingkan dari pemerintahan dan enam minggu setelah partainya, Vetevendosje, menang telak dalam pemilihan.

Parlemen emilih pemimpin oposisi sayap kiri berusia 46 tahun itu setelah debat parlemen yang panjang, untuk memimpin pemerintahan ketujuh Kosovo sejak negara itu mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008.

Dalam sesi luar biasa Majelis Kosovo, anggota parlemen yang baru dilantik meloloskan mosi untuk memilih pemerintahan baru yang dipimpin oleh Kurti, dengan 67 suara mendukung, 30 menentang, dan nol abstain.

Di awal sesi, Kurti memaparkan tujuan utama pemerintahannya. Dia mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah memerangi korupsi dan penciptaan lapangan kerja di negara dengan populasi termuda di Eropa dan pengangguran sekitar 30 persen.

Sebelum pemungutan suara, Kurti mengatakan dia ingin menyelesaikan semua masalah yang tertunda dengan Serbia, tetapi menambahkan bahwa pengakuan kemerdekaan Kosovo oleh Beograd tetap menjadi prasyarat utama.

"Jika Serbia tidak mengakui Kosovo yang merdeka, tidak mungkin ada normalisasi hubungan," kata Kurti, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (23/3).

Kurti juga menambahkan bahwa Kosovo dan Serbia memiliki masalah terbuka yang perlu diselesaikan melalui dialog, tetapi sejauh ini tidak ada kemajuan yang dapat dicapai, salah satunya tidak ada perkembangan mengenai penyelidikan nasib orang hilang di Kosovo.

"Kami akan bekerja tanpa lelah untuk menjadikan Kosovo bagian dari NATO dan bagian dari Uni Eropa karena kami memiliki nilai dan tujuan yang sama. Jalan menuju integrasi UE dapat menjadi tantangan, tetapi tidak ada alternatif selain Kosovo," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (23/3).

"Balkan Barat harus didemokratisasi, selain dikembangkan," ujarnya.

Anggota Parlemen Srpska Lista, Igor Simic, menyuarakan penentangan terhadap jabatan perdana menteri Kurti.

Tidak seperti pemerintahan sebelumnya di Kosovo, Kurti berhasil membentuk pemerintahan tanpa perlu melibatkan partai Albania Kosovo lainnya setelah partainya, Vetevendosje, memenangkan pemilu pada 14 Februari dengan telak, memberinya 58 dari 120 kursi di parlemen.

Simic mengatakan akan mengajukan masalah itu ke Mahkamah Konstitusi.

Pemerintahan baru mencakup 15 kementerian, lima di antaranya akan dipimpin oleh perempuan, sementara perdana menteri akan memiliki tiga wakil: Wakil Perdana Menteri Pertama untuk Integrasi, Pembangunan dan Dialog Eropa Besnik Bislimi, Wakil Perdana Menteri Kedua dan Menteri Luar Negeri dan Diaspora Donika Gervall, dan Wakil Perdana Menteri Ketiga untuk Hak Minoritas Emilia Rexhepi.

Februari ini, Kosovar memberikan suara dalam jajak pendapat cepat untuk memilih anggota baru dari 120 kursi parlemen negara itu, dengan hasil partai milik Kurti, Gerakan Penentuan Nasib Sendiri (LVV) memenangkan hampir 48 persen suara.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, tetapi Beograd, yang didukung oleh Rusia, China, dan beberapa anggota UE, menolak untuk mengakuinya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA