Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Boris Johnson Bersedia Pertimbangkan Berbagi Vaksin AstraZeneca Dengan UE

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 24 Maret 2021, 06:06 WIB
Boris Johnson Bersedia Pertimbangkan Berbagi Vaksin AstraZeneca Dengan UE
Perdana Mnteri Boris Johnson/Net
rmol news logo Inggris menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan berbagi vaksin AstraZeneca dengan Uni Eropa. Pertimbangan itu harus segera diputuskan untuk menghindari ancaman larangan ekspor vaksin oleh Brussel.

Pemerintah Inggris akan berkompromi atas distribusi pasokan yang diproduksi di fasilitas Halix di Belanda itu. Setelah perdebatan yang memanas antara London dan Brussel terkait pembagian vaksin, kedua belah pihak diharapkan bisa mengambil langkah untuk saling berdialog untuk menemukan opsi terbaik.

Salah seorang pejabat Uni Eropa menegaskan bahwa kesepakatan akan terjadi jika Inggris setuju untuk menunda pengiriman vaksin dengan blok tersebut.

Sumber senior Whitehall memperingatkan bahwa Inggris dan Uni Eropa belum menemukan perkembangan terbaik dari perdebatan kedua negara, tetapi mengakui 'bisa saja' kesepakatan berbagi vaksin dapat dicapai.

Perdana Menteri Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa Pemerintah telah sesuai memenuhi targetnya untuk menawarkan dosis pertama untuk semua orang yang berusia di atas 50 tahun pada 15 April, dan semua orang dewasa lainnya pada akhir Juli.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan dunia sedang mengamati bagaimana UE menanggapi kekurangan dalam pengiriman vaksin dari perusahaan farmasi Anglo-Swedia tersebut. Ia mengatakan bahwa reputasi Brussel dipertaruhkan.

Para pejabat Inggris terus mengawasi perkembangan perselisihan ini untuk melihat bagaimana posisi UE  menjelang KTT Dewan Eropa pada Kamis besok, di mana larangan ekspor akan dibahas.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab melakukan perjalanan ke Brussel pada Selasa (23/3) untuk pertemuan NATO dan berharap dapat melakukan diplomasi vaksin.

Pada Senin, Brussels telah melipatgandakan ancamannya terhadap larangan ekspor vaksin kepada Inggris.

Salah seorang pejabat senior Uni Eropa yang menolak disebutkan identitasnya menyatakan Uni Eropa memiliki kontrak dengan AstraZeneca dan kontrak itu tidak dihargai. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA