Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Percakapan Hangat Jokowi Dengan Putera Mahkota Abu Dhabi Hasilkan 10 Miliar Dolar AS Untuk INA

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 24 Maret 2021, 06:46 WIB
Percakapan Hangat Jokowi Dengan Putera Mahkota Abu Dhabi Hasilkan 10 Miliar Dolar AS Untuk INA
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) akan menggelontorkan dana investasi sebesar 10 Miliar dolar AS atau setara 140 Triliun rupiah (asumsi kurs Rp 14.000) untuk ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Investasi ini bagian dari arahan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UAE), Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Ini adalah buah manis dari percakapan hangat Presiden Joko Widodo dan Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan pada Jumat (19/3) sore hari. Kedua pimpinan  berdiskusi mengenai perkembangan hubungan dan kerja sama antar kedua negara.

Salah satu materi yang menjadi fokus pembicaraan adalah Indonesia Investment Authority (INA) yang telah terbentuk dan beroperasi di Indonesia.

"Investasi PEA pada INA semakin memperkokoh hubungan bilateral antar kedua negara di berbagai bidang, termasuk merefleksikan kedekatan hubungan personal antar pimpinan negara. Terbentuknya INA juga tidak lepas dari bantuan pemikiran dan dukungan Pemerintah PEA yang cukup aktif dalam pembentukan INA," seperti dikutip dari Siaran Pers Kedutaan Besar Republik Indonesia-Abu Dhabi.

Dengan investasi ini, PEA menjadi investor utama dan terbesar (anchor investor) pada INA atau LPI.  Sebelumnya beberapa negara, antara lain Jepang, Amerika Serikat dan Kanada telah mengumumkan komitmen investasi pada Indonesia.

Bergabungnya PEA semakin menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional untuk berinvestasi pada INA dan akan semakin menarik investor dunia lainnya untuk bergabung dan berinvestasi.

INA dibentuk dan beroperasi berdasarkan mandat dari UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) dan merupakan suatu lembaga pengelola investasi Indonesia yang dibentuk khusus dengan undang-undang yang bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi aset, menarik investasi dan kerja sama dari berbagai pengelola investasi lainnya di dunia serta untuk meningkatkan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia.

Husin Bagis, Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA berharap agar INA dengan dana kelolaannya dapat meningkatkan kemampuan permodalan bagi pembiayaan berbagai proyek pembangunan tanpa meningkatkan utang, menerapkan international best practice serta meningkatkan kinerja dan manfaat aset yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

"Kami akan terus aktif dan bekerja keras dalam meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara, khususnya dalam memfasilitasi upaya investasi dan kerja sama strategis di berbagai bidang dan antar berbagai pihak dengan prinsip yang saling menguntungkan, untuk mendukung upaya pembangunan nasional Indonesi," kata Husin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA