Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Biden Siap Maju Lagi Di Pilpres AS 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 26 Maret 2021, 09:14 WIB
Biden Siap Maju Lagi Di Pilpres AS 2024
Presiden Joe Biden berbicara selama konferensi pers di Ruang Timur Gedung Putih, Kamis, 25 Maret 2021, di Washington/Net
rmol news logo Presiden AS Joe Biden menyampaikan harapannya untuk bisa kembali mencalonkan diri lagi pada 2024 mendatang.

Di depan para wartawan, di konferensi pers pertamanya di Gedung Putih sebagai presiden, Biden telah mematahkan anggapan semua orang yang mengira usia tuanya akan membuatnya mundur setelah satu jabatan. Dengan gagah Biden mengatakan ia akan tetap semangat.

Ketika ditanya tentang masa depan politiknya setelah dua bulan menjabat, Biden terkekeh dan berkata, "Rencana saya adalah mencalonkan diri kembali. Itu harapan saya."

Biden mengakui bahwa ia 'sangat menghormati takdir'. Namun, 'berharap' adalah hak semua orang. Jika dia mencalonkan diri pada tahun 2024 itu adalah harapannya.

Mengenai peran Kamala Harris, Biden mengakui Kamala adalah sosok yang hebat dan berharap Kamala juga akan mendampinginya pada pencalonan 2024.

"Dia melakukan pekerjaan dengan baik, dia mitra yang hebat," kata Biden, seperti dikutip dari AFP, Kamis (25/3).

Ini adalah pertama kalinya Biden secara terbuka menjawab pertanyaan tentang apakah dia akan mencalonkan diri lagi untuk Gedung Putih. Biden adalah presiden tertua AS pada saat pelantikannya.

Ketika disinggung bahwa ada isu Donald Trump juga akan mencalonkan diri pada 2024 dan apakah ia siap berhadapan lagi dengan lawannya itu,

Biden tertawa.  Pendahulu saya, ya Tuhan, saya merindukannya."

Namun, Biden mengaku tidak mengetahui hal itu. Ia tidak yakin jika Trump akan maju dalam pilpres 2024.

Biden memenangkan pemilu November dengan rekor jumlah pemilih yang membantunya mengalahkan Trump dengan lebih dari tujuh juta suara.

Anggota parlemen Republik di beberapa negara bagian sejak itu mulai merancang serangkaian perubahan pada undang-undang pemilu yang akan membatasi pemungutan suara, dalam langkah yang kemungkinan akan merugikan Demokrat lebih dari Partai Republik.

Demokrat mencap upaya tersebut sebagai serangan paling langsung terhadap demokrasi Amerika sejak era Jim Crow, ketika pemerintah negara bagian dan lokal mengesahkan undang-undang yang melegalkan segregasi rasial.

Selama sesi tanya jawab, Biden mengesampingkan kekhawatiran bahwa langkah-langkah untuk membatasi hak suara dapat menyebabkan partainya kehilangan kendali atas DPR dan Senat dalam pemilihan paruh waktu 2022.

"Yang saya khawatirkan adalah betapa tidak Amerika seluruh inisiatif ini. Ini menyakitkan," kata Biden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA