Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gerakan Pembangkangan Sipil Myanmar Dinominasikan Sebagai Penerima Hadiah Nobel 2022

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Maret 2021, 08:26 WIB
Gerakan Pembangkangan Sipil Myanmar Dinominasikan Sebagai Penerima Hadiah Nobel 2022
Massa melakukan aksi damai dalam gerakan pembangkangan sipiil, The Civil Disobedience Movement/Net
rmol news logo Profesor sosiologi di Universitas Oslo, Kristian Stokke mengatakan bahwa gerakan pembangkangan sipil yang muncul di Myanmar sejak kudeta militer telah dinominasikan untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2022.

Akademisi Norwegia itu dalam pernyataannya pada Jumat (26/3) mengatakan, bahwa  gerakan itu mewakili tanggapan damai yang patut dicontoh untuk perebutan kekuasaan oleh tentara pada 1 Februari.

“Gerakan pembangkangan sipil adalah mobilisasi massa penting untuk demokrasi di Myanmar,  sejauh ini, dengan cara-cara tanpa kekerasan,” katanya kepada AFP, seperti dikutip dari Bangkok Post.

“Gerakan pro-demokrasi ini, terutama jika berhasil, juga dapat menimbulkan konsekuensi di luar Myanmar dan menginspirasi gerakan pro-demokrasi tanpa kekerasan lainnya di tempat lain pada saat demokrasi berada di bawah tekanan dari kekuatan otoriter,” ujarnya.

Menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok pemantau lokal, 320 orang telah terbunuh dan hampir 3.000 ditangkap sejak kudeta militer yang menggulingkan Aung San Suu Kyi.

“Yang penting dan memberi secercah harapan adalah bahwa apa yang dimulai sebagai tanggapan terhadap kudeta militer telah menjadi aliansi yang lebih luas di banyak perbedaan, terutama perbedaan etnis, dalam masyarakat Burma,” kata Stokke.

Komite Nobel Norwegia hanya menerima nominasi yang diajukan sebelum batas waktu 31 Januari, sehingga proposal yang diajukan minggu lalu oleh Stokke dan lima akademisi lainnya hanya dapat dipertimbangkan untuk hadiah tahun depan.

Puluhan ribu orang, di antaranya anggota parlemen dan menteri dari semua negara, mantan pemenang dan profesor universitas tertentu, memenuhi syarat untuk mengajukan nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Panitia sendiri tidak mengungkap siapa yang dianggap atau bahkan dinominasikan selain mengumumkan pemenangnya, meski yang mengajukan nominasi bisa mempublikasikannya.

Pemenang hadiah perdamaian 2021 akan diumumkan pada 8 Oktober mendatang.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA