Ribuan orang yang selamat terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman di ibukota Provinsi Pemba.
"Tujuh dari mereka tewas dalam penyergapan selama operasi untuk mengevakuasi mereka dari hotel tempat mereka mencari perlindungan," katanya laporan tersebut, seperti dikutip dari
AFP, Senin (29/3).
"Rabu lalu, sekelompok teroris menyelinap ke Palma dan melancarkan tindakan yang mengakibatkan pembunuhan secara pengecut terhadap puluhan orang tak berdaya," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Omar Saranga dalam konferensi pers.
Orang asing termasuk di antara mereka yang terperangkap dalam kekerasan tersebut, tetapi pemerintah tidak mengatakan berapa banyak warga negara asing yang tewas.
"Dalam tiga hari terakhir, aparat keamanan pemerintah memprioritaskan "penyelamatan ratusan warga negara lokal dan asing," kata Saranga, tanpa merinci angkanya.
Sejumlah gerilyawan yang tidak diketahui jumlahnya mulai menyerang pusat gas di Provinsi Cabo Delgado, pada Rabu (24/3) waktu setempat, memaksa hampir 200 pekerja, termasuk pegawai asing, untuk dievakuasi dari hotel tempat mereka berlindung.
Mereka sementara dibawa ke pabrik gas yang dijaga ketat yang terletak di semenanjung Afungi di pantai Samudra Hindia di selatan perbatasan Tanzania sebelum dipindahkan ke Pemba.
Penduduk kota banyak yang melarikan diri ke semenanjung, rumah dari proyek gas bernilai miliaran dolar yang sedang dibangun oleh Total Prancis dan perusahaan energi lainnya.
Sebuah kapal yang sarat dengan pengungsi mendarat di Pemba pada hari Minggu, menurut polisi yang berpatroli di pelabuhan kota. Menurut sumber yang dekat dengan operasi penyelamatan, ada 'sekitar 1.400' orang di dalamnya.
Beberapa kapal kecil lain yang penuh dengan orang-orang terlantar sedang dalam perjalanan ke Pemba dan diperkirakan tiba pada Ninggu malam atau Senin pagi, menurut badan bantuan kemanusiaan.
Pejabat bandara di Pemba mengatakan penerbangan bantuan kemanusiaan telah ditangguhkan untuk mengosongkan ruang bagi operasi militer.
Sementara laporan media lokal mengatakan pekerja Inggris mungkin juga telah terperangkap dalam serangan itu, Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing Inggris mengatakan kedutaannya di Maputo melakukan "kontak langsung dengan pihak berwenang di Cabo Delgado untuk segera mencari informasi lebih lanjut tentang laporan ini".
AS, yang tentaranya membantu melatih pasukan Mozambik melawan pemberontakan, Minggu mengatakan pihaknya "terus memantau situasi mengerikan di Palma", menambahkan seorang warga Amerika yang berada di Palma telah dievakuasi dengan selamat.
Kedutaan besar mengumumkan awal bulan ini bahwa personel militer Amerika akan menghabiskan dua bulan untuk melatih tentara di Mozambik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: