Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah berjuang untuk meredakan kemarahan publik di tengah tuduhan pelecehan seksual, diskriminasi terhadap perempuan, dan pelanggaran di parlemennya.
Pada Senin (29/3) ia pun merombak susunan kabinet untuk memperbaiki posisinya, sebuah langkah yang dirancang untuk mendapatkan kembali dukungan pemilih.
Morrison mengatakan ke depannya dia akan memiliki lebih banyak perempuan dalam kabinetnya dibandingkan sebelumnya.
"Saya selalu ingin memastikan ada suara yang kuat dari perempuan di pemerintahan saya, dan memang sudah ada. Tapi saya pikir apa yang kami umumkan hari ini lebih dari itu," kata Morrison kepada wartawan di Canberra, seperti dikutip dari
China Daily, Senin (29/3).
"Saya memiliki wanita yang sangat cakap dengan karirnya yang bagus dan sangat penting," katanya.
Linda Reynolds akan meninggalkan peran menteri pertahanan dan akan digantikan oleh Peter Dutton, yang sebelumnya menjabat menteri dalam negeri. Reynolds telah dikritik karena menangani tuduhan pemerkosaan oleh seorang anggota stafnya dua tahun lalu.
Christian Porter akan keluar sebagai Jaksa Agung dan Menteri Hubungan Industrial dan akan digantikan oleh Michaelia Cash.
Porter adalah subjek dari tuduhan pemerkosaan historis yang dia bantah dan saat ini sedang dalam cuti kesehatan mental.
Polisi mengatakan pada 2 Maret tidak cukup bukti untuk menyelidiki dugaan pemerkosaan karena penuduh sudah tidak hidup lagi.
Sebuah Newspoll yang dilakukan untuk surat kabar Australia pada hari Senin menunjukkan dukungan publik Morrison turun tujuh poin dalam dua minggu menjadi 55 persen, level terendah dalam setahun.
Pemerintah Morrison juga mengikuti oposisi Partai Buruh dengan basis pilihan dua partai, di mana suara untuk partai-partai kecil didistribusikan, dengan 52-48. Jika hasil jajak pendapat direplikasi pada pemilu, Partai Buruh akan menang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: