Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kru Penyelamat Berhasil Bebaskan Kapal Ever Green, Terusan Suez Dibuka Kembali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 30 Maret 2021, 06:05 WIB
Kru Penyelamat Berhasil Bebaskan Kapal Ever Green, Terusan Suez Dibuka Kembali
Kapal angkut Ever Green yang terhempas dan 'nyangkit di kanal, membuat macet Terusan Suez/Net
rmol news logo Kapal kontainer besar Ever Green yang terhempas dan terjebak  di Terusan Suez sehingga membuat macet lalu lintas air selama enam hari, akhirnya berhasil ditarik dan diarahkan ke utara menuju titik jangkar, setelah pada Senin pagi berhasil diapungkan. Jalur macet yang sempat membuat tertundanya pasokan global kini sudah bisa dilalui.  

Kapal itu akhirnya benar-benar bisa dibebaskan pada Senin (29/3) sekitar pukul 3 sore setelah tim penyelamat berjuang siang-malam selama enam hari enam malam. Ada kekuatan besar yang membantu upaya penyelamatn kapal yang terjepit itu, yaitu adanya bulan dan air yang pasang.

Orang-orang bersorak sorai ketika kapal yang terjebak berhari-hari itu mulai bergerak perlahan meningggalkan lokasi yang membuatnya 'terjepit'. Rekaman pergerakan di Terusan Suez tersebar di media sosial, membuat orang-orang bersuka cita setelah hari-hari menegangkan.

Kapal Ever Given yang memiliki panjang 400 meter -panjangnya melebihi empat lapangan sepak bola- dan lebar 59 meter serta bobot 200.000 ton, keluar dari jalur dan menabrak sisi kanal sehingga membuatnya terjepit. Itu akhirnya membuat Terusan Suez -jalur laut terpenting di dunia- macet, seperti dilaporkan New York Time.

Pada Senin pagi, bagian buritan atau bagian belakang kapal sudah bebas dari himpitan. Tetapi selama berjam-jam sampai kapal akhirnya berhasil mengapung lagi, petugas masih belum yakin apakah haluan kapal telah benar-benar bisa ditarik dari lumpur dan kotoran di tepi kanal.

Kru penyelamat telah bekerja di sekitar jadwal yang sebagian besar ditentukan oleh bantuan aliran air pasang.

Sepanjang malam pada hari Minggu hingga Senin pagi, semua upaya dilakukan agar bisa mengembalikan kapal berbobot 220.000 ton itu ke perairan.

Kemudian, sebelum fajar, Senin pagi (29/3) kapal perlahan-lahan kembali apung. Dan Senin sore, kapal benar-benar sudah  bergerak dan 'menyingkir', membuka jalan bagi kapal-kapal lain.

Peristiwa itu menjadi titik balik dalam salah satu operasi penyelamatan terbesar dan paling intens dalam sejarah modern. Pasukan operator mesin, insinyur, kapten kapal tunda, dan operator penyelamat lainnya tahu bahwa mereka berpacu dengan waktu.

Semakin lama upaya penyelamatan maka semakin terancam rantai pasokan yang bisa mengakibatkan krisis besar.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA