"Jaksa Agung memerintahkan agar dua pengemudi, dua asisten, penjaga menara pengatur lalu lintas, kepala pengawas lalu lintas di Assiut, dan dua penjaga lainnya segera ditahan," kata pernyataan dari jaksa penuntut seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Senin (29/3).
Pernyataan itu juga meluruskan jumlah korban tewas adalah 18, dari yang selama ini disebut-sebut dalam pemberitaan 32 orang. Begitu juga dengan korban luka-luka yang sebenarnya adalah 185 orang, mengutip keterangan Menteri Kesehatan Hala Zayed pada hari Sabtu (27/3).
Sebagian besar dari mereka yang terluka dalam kecelakaan yang terjadi di distrik Tahta di provinsi Sohag selatan pada Jumat (25/3) itu, mengalami patah tulang.
Rekaman kamera pengintai yang dilihat awak media menunjukkan sebuah kereta terlihat melambatkan lajunya, tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh kereta lain yang melaju kencang. Menyebabkan sebagian gerbong terpental dan terbalik.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi telah menjanjikan hukuman berat bagi mereka yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu, yang terbaru dari serangkaian kecelakaan kereta api.
Insiden semacam itu umumnya dikaitkan dengan infrastruktur dan pemeliharaan yang buruk.
Salah satu kecelakaan kereta api paling mematikan di Mesir terjadi pada tahun 2002, ketika 373 orang tewas saat kebakaran melanda kereta yang padat di selatan Kairo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: