AS akan mempelajari, apakah pendanaan investasi itu termasuk dalam sanksi di bawah peraturan Amerika atau tidak.
"Kami tentu saja akan melihat dan memastikan bahwa kerja sama dan pendanaan itu masuk dalam sanksi yang diterapkan atau berkaitan. Sejauh ini kami belum melihat ke arah sana," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam pengarahan hariannya, Senin (29/3), seperti dikutip dari
Anadolu Agency.
Pernyataan itu muncul setelah Teheran dan Beijing menyepakati kerja sama strategis 25 tahun yang merupakan bagian dari inisiatif 'Belt and Road' China, yang merupakan proyek infrastruktur besar-besaran yang membentang dari Asia Timur hingga Eropa.
Kerja sama di sektor pertahanan merupakan bagian dari perjanjian lama, yang signifikan mengingat meningkatnya ketegangan dengan Barat dan latihan militer gabungan baru-baru ini di kawasan Teluk Persia.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah penandatanganan perjanjian mengatakan kedua belah pihak bertujuan untuk "mempromosikan pembangunan dan kemitraan strategis yang komprehensif" melalui kesepakatan ini.
Kesepakatan senilai 400 miliar dolar telah dikerjakan sejak Januari 2016 ketika Presiden China Xi Jinping menjadi pemimpin dunia pertama yang mengunjungi Iran setelah penandatanganan perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.