Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kerap Diteror Jihadis, Portugal Akan Kirim Pasukan Khusus Untuk Melatih Tentara Mozambik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 31 Maret 2021, 07:53 WIB
Kerap Diteror Jihadis, Portugal Akan Kirim Pasukan Khusus Untuk Melatih Tentara Mozambik
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah Portugal bersiap mengirim pasukan khusus mereka ke Mozambik untuk melatih pasukan lokal, menyusul serangan gerilyawan Islam di Kota Palma pada Rabu pekan lalu.

Sekitar 60 tentara akan bergabung dalam misi tersebut, jika tak ada perubahan, pengiriman akan dilakukan pada paruh pertama April mendatang, seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Portugal, Augusto Santos Silva kepada saluran TV negara RTP pada Senin malam.

"Tim itu akan mendukung tentara Mozambik dalam melatih pasukan khusus," katanya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/3).

Para jihadis pada Rabu pekan lalu menyerang kota utara Palma yang terletak hanya 10 kilometer (enam mil) dari lokasi proyek gas di wilayah tersebut.

Kelompok ISIS mengklaim telah melakukan serangan tiga hari terhadap sasaran militer dan pemerintah dan mengatakan telah menguasai kota tersebut.

Puluhan orang tewas dalam serangan itu, tetapi jumlah pasti di kota terpencil di utara itu tidak diketahui.

Palma hampir sepenuhnya ditinggalkan pada hari Senin setelah serangan mematikan itu. Ribuan penduduk melarikan diri melalui jalan darat, perahu atau berjalan kaki.

Itu adalah serangan terbesar dan terdekat dengan proyek gas bernilai miliaran dolar yang sedang dibangun oleh Total Prancis dan raksasa energi lainnya.

Banyak korban selamat mengatakan mereka telah berjalan selama berhari-hari melalui hutan untuk mencari perlindungan di Mueda, 180 kilometer (112 mil) ke selatan, di mana mereka tiba dengan kaki bengkak.

Ribuan pelarian tiba dengan perahu di Pemba, ibu kota provinsi sekitar 250 kilometer ke selatan, menurut sumber yang ada di sana. Hingga 10.000 lainnya sedang menunggu dievakuasi, menurut lembaga bantuan.

Serangan itu memaksa pekerja asing dan penduduk setempat untuk mencari perlindungan sementara di sebuah pabrik gas yang dijaga ketat yang terletak di semenanjung Afungi di dekatnya.

"Sejumlah besar warga sipil yang diselamatkan dari Palma juga diangkut ke situs Afungi, tempat mereka menerima bantuan kemanusiaan dan logistik," kata Total dalam pernyataan yang dirilis Senin.

Para pemberontak dikenal secara lokal sebagai al-Shabab. Departemen Luar Negeri AS awal bulan ini mengatakan kelompok itu dilaporkan telah berjanji setia kepada kelompok ISIS pada April 2018. Mereka menyebut pemimpinnya sebagai Abu Yasir Hassan, dan menyatakannya sebagai teroris global.

Pada hari Senin, AS mengatakan pihaknya "berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Mozambik" untuk melawan terorisme dan mengalahkan kelompok ISIS.

Namun, para kritikus mengecam komunitas internasional karena sekali lagi berfokus pada strategi kontrateror di negara Afrika lain yang melibatkan kerja sama dengan dan menopang pemerintah yang gagal memenuhi kebutuhan warga negara mereka yang terpinggirkan.

Mozambik merdeka dari Portugal pada Juni 1975 setelah perang berkepanjangan yang mengakhiri penjajahan selama berabad-abad. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA