Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bahas Lonjakan Migran, Kamala Harris Telepon Presiden Guatemala Alejandro Giammattei

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 31 Maret 2021, 08:07 WIB
Bahas Lonjakan Migran, Kamala Harris Telepon Presiden Guatemala Alejandro Giammattei
Wakil Presiden AS, Kamala Harris/Net
rmol news logo Wakil Presiden AS Kamala Harris melakukan percakapan telepon dengan Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Selasa (30/3), sebagai bagian dari upaya mengatasi krisis migran yang saat ini terjadi di perbatasan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menurut pernyataan Gedung Putih, Kamala Harris mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Giammattei karena telah ikut  memantau perbatasan bersama Honduras.

Kamala Harris yang ditunjuk pekan lalu oleh Presiden Joe Biden untuk bekerja dengan Meksiko, Guatemala, El Salvador dan Honduras untuk mengatasi akar penyebab masuknya migran, menyoroti upaya Giammattei untuk “mengamankan perbatasan selatan Guatemala,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/3).

Harris dan Giammattei juga membahas risiko melakukan perjalanan berbahaya ke Amerika Serikat, terutama selama pandemi global, dan setuju untuk bekerja sama memperluas kesempatan bagi orang-orang di negara asal mereka.

Kantor Harris mengatakan wakil presiden juga menegaskan kembali komitmen pemerintahan Biden untuk memperluas kemitraan untuk memberi manfaat bagi masyarakat di kawasan itu.

“Mereka setuju untuk mengeksplorasi peluang inovatif untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kondisi semua orang di Guatemala dan kawasan," kata pernyataan itu.

Guatemala dan Meksiko melancarkan operasi militer dan polisi bersama pada akhir pekan untuk menghentikan para migran yang ingin mencapai Amerika Serikat.

Setidaknya 300 orang Honduras menuju perbatasan AS pada Selasa (30/3).

Sejak Oktober 2018, lebih dari selusin karavan telah meninggalkan Honduras, menuju utara. Sebagian besar migran mengatakan mereka melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di negara mereka, situasi yang memburuk pada tahun 2020 setelah dua badai dahsyat dan pandemi Covid-19.

Tahun ini, pemerintahan Biden mengantisipasi kedatangan migran tertinggi dalam 20 tahun terakhir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA