Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berjanji Tak Kembalikan Pengungsi Ke Myanmar, PM Thailand: Ini Tentang Kemanusiaan, Kedua Pihak Perlu Cari Solusi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 31 Maret 2021, 13:04 WIB
Berjanji Tak Kembalikan Pengungsi Ke Myanmar, PM Thailand: Ini Tentang Kemanusiaan, Kedua Pihak Perlu Cari Solusi
Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha/Net
rmol news logo Thailand tidak akan memulang para pengungsi yang melarikan diri ke negara itu akibat kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengatakan para pejabat Thailand saat ini sedang mencari solusi untuk masalah pengungsi. Namun, dia menambahkan bahwa Thailand akan bernegosiasi untuk mengembalikan mereka yang ditemukan melintasi perbatasan dari Myanmar tanpa alasan yang jelas.

“Tidak ada yang menodongkan senjata untuk melarang mereka keluar dari negara itu,” kata Prayut tentang para pengungsi,
setelah pertemuan Kabinet mingguan pada Selasa (30/3), seperti dikutip dari The Nation Thailand, Rabu (31/3).

“Ini adalah masalah kemanusiaan dan kedua belah pihak perlu mencari solusi bersama,” lanjutnya.

Sebelumnya, para aktivis pada hari Senin (29/3) menuduh pihak berwenang Thailand mendorong kembali sekitar 2.000 etnis Karen yang melarikan diri dari serangan udara yang dilakukan oleh pasukan militer Myanmar. Namun laporan tersebut langsung dibantah para pejabat Thailand.

Serangan udara itu terjadi di tengah minggu paling berdarah sejauh ini dalam tindakan keras junta Myanmar terhadap penduduk sipil, dengan 141 dilaporkan tewas pada hari Sabtu saja.

Prayut mengatakan Thailand memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menyelesaikan masalah seperti itu, telah menampung 400.000 pengungsi di sembilan kamp perbatasan selama 10 hingga 20 tahun.Dia menambahkan bahwa program repatriasi untuk 100.000 pengungsi yang tetap di kamp telah ditangguhkan setelah kudeta militer 1 Februari di Myanmar.

“Oleh karena itu, pemerintah (Thailand) harus menghentikan pengiriman mereka kembali dan bersiap untuk menampung lebih banyak orang yang akan dievakuasi sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan,” kata Prayut.

Dia menambahkan, biasanya prosedur hukum harus diikuti ketika melintasi perbatasan, tetapi ini adalah situasi yang tidak biasa dan orang-orang sekarat.

“Thailand memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang kurang beruntung yang mencari bantuan, tetapi pihak berwenang tidak dapat mengumumkan bahwa mereka akan menerima semua orang, karena pejabat keamanan perbatasan dan badan terkait harus terlebih dahulu menyusun rencana dan prinsip untuk melindungi keamanan nasional,” kata Prayut kepada wartawan.

Ditanya apakah pemerintah Thailand melakukan kontak dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Prayut mengatakan organisasi tersebut memiliki cabang di Thailand dan bahwa pengungsi tidak dapat dikirim ke negara ketiga.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA