Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanda Perubahan Iklim, Bunga Sakura Di Jepang Mekar Lebih Cepat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 31 Maret 2021, 15:17 WIB
Tanda Perubahan Iklim, Bunga Sakura Di Jepang Mekar Lebih Cepat
Bunga sakura bermekaran di Jepang/Net
rmol news logo Perubahan iklim tidak hanya mengancam satu atau dua negara, melainkan seluruh dunia. Meningkatnya suhu global bukan hanya berpengaruh pada temperatur yang kian panas, namun juga berdampak bagi kehidupan manusia.  

Mekarnya bungsa sakura di Jepang yang terjadi lebih cepat daripada biasanya disebut terjadi karena perubahan iklim.

Biasanya, bunga ikonik Jepang itu mekar pada April, tepat saat tahun sekolah dimulai.

Namun bungsa sakura lebih cepat mekar setiap tahunnya. Bahkan sudah gugur sebelum hari pertama sekolah.

Tahun ini, AP melaporkan, bungsa sakura mencapai puncak mekarnya pada 26 Maret di ibukota Kyoto.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Jepang, itu terjadi paling awal sejak badan itu mengumpulkan data pada 1953. Artinya, bunga sakura mekar 10 hari lebih cepat dari rata-rata 30 tahun terakhir.

Ilmuwan lingkungan Universitas Prefektur Osaka, Yasuyuki Aono mengatakan bunga sakura yang mekar paling awal terjadi pada 1612, 1409, dan 1236, yaitu pada 27 Maret. Itu berdasarkan catatan dokumen sejarah hingga puisi.

"Kami dapat mengatakan kemungkinan besar karena dampak pemanasan global," kata Shunji Anbe dari Badan Meteorologi Jepang.

Badan itu melacak 58 pohon sakura yang "patokan" di seluruh negeri, dan tahun ini 40 di antaranya telah mencapai puncak mekar. Bahkan 14 pohon telah melakukannya dalam waktu singkat.

Umumnya, bunga sakura mekar sekitar dua pekan setiap tahun, dari kuncup pertama hingga semua bunga jatuh.

Mengingat pohon sakura sensitif terhadap perubahan suhu, maka waktu mekarnya dapat memberikan data untuk studi perubahan iklim.

Menurut data, suhu rata-rata bulan Maret di Kyoto telah naik menjadi 10,6 derajat Celcius pada 2020 dari 8,6 derajat Celcius pada tahun 1953.

Sejauh ini suhu rata-rata bulan Maret tahun ini di Jepang adalah 12,4 derajat Celcius. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA