Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Wanita Asia Di New York, Ternyata Seorang Narapidana Kasus Pembunuhan Ibunya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 April 2021, 07:56 WIB
Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Wanita Asia Di New York, Ternyata Seorang Narapidana Kasus Pembunuhan Ibunya
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pihak kepolisian Kota New York berhasil menangkap tersangka pelaku penyerangan wanita Asia berusia 65 tahun di jalan, yang terekam dalam sebuah video viral pada Rabu (31/3) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dari keterangan polisi, pelaku tersebut diidentifikasi sebagai Brandon Elliot (38) yang diketahui sebagai seorang terpidana pembunuhan.

Departemen Kepolisian New York mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Elliot diidentifikasi sebagai pria yang terlihat dalam video menendang wanita itu ke tanah dan kemudian menendangnya beberapa kali lagi pada hari Senin (29/3) di dekat Times Square di tengah kota Manhattan,

"Elliot sedang menjalani pembebasan bersyarat seumur hidup setelah menjalani hukuman penjara karena membunuh ibunya, menghadapi beberapa tuduhan penyerangan dan kejahatan rasial," kata polisi.l, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/4).

NYPD mengatakan Hate Crimes Force telah memburu penyerang sejak Senin sore. Polisi mengatakan penyerang terdengar membuat pernyataan anti-Asia selama penyerangan.

Polisi mengatakan wanita yang diserang mengalami cedera fisik yang serius tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut dalam pernyataannya.

Insiden itu adalah bagian dari peningkatan kejahatan rasial yang dilaporkan terhadap orang Asia-Amerika selama pandemi Covid-19. Mantan Presiden Donald Trump disalahkan atas meningkatnya insiden kebencian tersebut, karena sering menyebut virus corona sebagai 'virus China' dan 'wabah China'.

Kejahatan semacam itu meningkat 149 persen pada tahun 2020 di 16 kota besar dibandingkan dengan 2019, menurut Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme di California State University, San Bernardino.

Kekhawatiran atas kejahatan rasial anti-Asia meningkat ketika enam wanita Asia termasuk di antara delapan orang yang ditembak mati bulan ini di spa daerah Atlanta. Seorang pria berusia 21 tahun didakwa atas pembunuhan tersebut. Polisi belum bisa memastikan motifnya.

Pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari Selasa mengumumkan serangkaian tindakan menanggapi kekerasan anti-Asia di Amerika Serikat, termasuk mengerahkan 49,5 juta dolar AS dari dana bantuan Covid-19 untuk program komunitas AS yang membantu para korban.

Dalam serangan hari Senin di New York, sebuah video keamanan menunjukkan para saksi di dalam lobi sebuah gedung tampaknya menyaksikan penyerangan itu tetapi tidak berusaha membantu wanita itu. Seorang pria menutup pintu depan sementara penyerang pergi.

Organisasi Brodsky, yang memiliki dan mengoperasikan gedung tersebut, mengatakan telah menangguhkan dua karyawan sementara itu dan serikat karyawan menyelidiki tanggapan mereka terhadap serangan itu.

"Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius, dan berkomitmen untuk memperkuat pelatihan internal, dan bekerja dengan komunitas kami untuk memastikan keamanan penduduk dan tetangga kami," kata Organisasi Brodsky dalam sebuah pernyataan.

Polisi New York juga sedang menyelidiki serangan minggu lalu di kereta bawah tanah terhadap seorang pemuda yang tampaknya orang Asia. Serangan itu terekam dalam video lain yang banyak ditonton. Komisaris Polisi Dermot Shea mengatakan pria itu, yang tidak sadarkan diri setelah dia dipukul dan dicekik, belum melaporkan kejahatan tersebut.

“Kami telah membuat banyak kemajuan dalam kejahatan itu,” kata Shea di PIX-11 TV.

“Saya tidak bisa menjelaskan secara spesifik. Kami meminta siapa pun yang memiliki informasi untuk maju," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA