Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kewalahan Tangani China Di Laut China Selatan, Filipina Gandeng AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 01 April 2021, 09:45 WIB
Kewalahan Tangani China Di Laut China Selatan, Filipina Gandeng AS
Kapal perang Amerika Serikat/Net
rmol news logo Filipina menggandeng kembali Amerika Serikat (AS) untuk mencari solusi atas meningkatnya kehadiran China di Laut China Selatan.

Gedung Putih mengatakan, penasihat keamanan nasional untuk kedua negara melakukan penggilan telepon pada Rabu (31/3) guna membahas aktivitas China.

Dalam beberapa waktu terakhir, ratusan kapal China berada di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina. Mereka berkumpul di sekitar terumbu karang Whitsun Reef di Laut China Selatan.

Filipina yakin kapal-kapal ikan China itu diawaki oleh milisi maritim dan mengancam keamanan nasional. Tetapi China membantahnya dan mengatakan kapal-kapal itu hanya berlindung dari cuaca buruk dan tidak ada milisi.

Dikutip dari Reuters, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon sepakat bahwa kedua negara akan terus berkoordinasi erat dalam menanggapi tantangan di Laut Cina Selatan.

"Sullivan menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat mendukung sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan, dan menegaskan kembali penerapan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina di Laut China Selatan," jelas Gedung Putih.

Kehadiran ratusan kapal China di Laut China Selatan juga memancing keprihatinan dari Kanada, Australia, Jepang, dan berbagai negara lainnya.

Laut China Selatan merupakan salah satu rute perdagangan terpenting, dilalui setidaknya 3,4 triliun dolar AS setiap tahun.

Wilayah yang penuh dengan sumber daya alam itu diklaim oleh Filipina, Malaysia, Brunei, China, Vietnam, dan Taiwan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA