Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Facebook Hapus Video Milik Lara Trump Gara-gara Ada Sosok Donald Trump Di Dalamnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 April 2021, 11:20 WIB
Facebook Hapus Video Milik Lara Trump Gara-gara Ada Sosok Donald Trump Di Dalamnya
Donald Trump/Net
rmol news logo Facebook masih bertahan dengan keputusannya untuk menyingkirkan mantan Presiden AS Donald Trump dari platformnya. Ini terbukti dengan tindakan terbaru raksasa media sosial itu, yang menghapus wawancara Trump di halaman Facebook menantu perempuannya, Lara Lea Trump pada Rabu (31/3) waktu setempat.

Lara Trump, yang menikah dengan putra Trump, Eric, mempromosikan video wawancaranya dengan ayah mertuanya itu di laman Facebook dan Instagramnya untuk acaranya ‘The Right View’.

Segera setelah itu, Facebook langsung menghapus wawancara tersebut, karena mereka beralasan konten tersebut melanggar ketentuan dengan menampilkan Trump.

“Konten yang diposting dengan suara Donald Trump tidak diizinkan sementara dia tetap dilarang dari platform tersebut,” kata seorang karyawan Facebook dalam tangkapan layar email yang diposting oleh Lara Trump, seperti dikutip dari Forbes, Kamis (1/4).

Facebook mengatakan aturan itu berlaku untuk akun kampanye dan mantan pengganti Trump. Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk organisasi berita yang memposting konten yang menampilkan suara Trump.

Langkah tersebut menuai kritik langsung dari Trumpland, dengan Lara Trump mengatakan AS "satu langkah lebih dekat ke Orwell 1984" dan Eric Trump mengecamnya sebagai "sangat mengerikan."

Senator Lindsey Graham (R-SC) menyalahkan ‘kaum liberal yang menjalankan Big Tech’ atas keputusan tersebut dan memperbarui seruannya untuk mencabut Pasal 230, undang-undang yang memberikan kekebalan hukum kepada perusahaan dari konten yang diposting oleh pengguna mereka.

Sebagai penggantinya, Lara Trump akhirnya memposting wawancara lengkap di situs berbagi video Rumble yang populer dengan tokoh media konservatif seperti Dan Bongino dan bahkan Donald Trump Jr.

Perusahaan media sosial mengambil tindakan terhadap beberapa postingan dari Trump selama masa kepresidenannya, termasuk yang berisi tentang pemilihan umum dan misinformasi Covid-19.

Facebook sendiri melarang Trump tanpa batas waktu pada Januari setelah kerusuhan di Capitol, mengutip dua postingan yang dikirim selama serangan itu. Mereka telah mempertahankan keputusannya, tetapi mengizinkan Dewan Pengawas independen perusahaan untuk membuat keputusan terakhir apakah dia tetap keluar dari platform.

Saat ini Trump dilaporkan memiliki rencana untuk meluncurkan jaringan media sosialnya sendiri setelah dia dilarang berbagai macam platform media sosial mainstream. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA