Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berurai Air Mata, Ratu Kecantikan Myanmar Minta PBB Turun Tangan Bantu Krisis Negaranya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 April 2021, 11:51 WIB
Berurai Air Mata, Ratu Kecantikan Myanmar Minta PBB Turun Tangan Bantu Krisis Negaranya
Thaw Nandar Aung/The Standard
rmol news logo Miss Grand International Myanmar 2020 Thaw Nandar Aung alias Han Lay angkat suara atas apa yang terjadi di negaranya saat ini.

Ratu kecantikan tersebut pada Rabu (31/3) memohon kepada komunitas internasional dan badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk memberikan bantuan kepada rakyat Myanmar dan menyelamatkan negaranya dari kekejaman.

Han Lay, yang mencapai final 20 kontestan kompetisi kecantikan di Bangkok pada hari Sabtu lalu, telah menjadi pembicaraan di kota itu setelah berbicara kepada dunia dari atas panggung, memberikan informasi terbaru tentang situasi protes setelah kudeta yang dilakukan militer Myanmar 1 Februari lalu.

Dia mengatakan tentara Myanmar harus berhenti menggunakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri, kata-kata yang pasti akan menyebabkan dia dan keluarganya dihukum di kampung halaman.

Dalam pernyataannya pada Rabu, Han Lay mengatakan bahwa sebelum naik ke atas panggung, banyak rekan senegaranya yang memintanya menggunakan kesempatan itu untuk memohon agar masyarakat internasional membantu Myanmar.

"Mereka bertanya kepada saya, 'Bisakah Anda memperjuangkan demokrasi ketika Anda berada di atas panggung?' dan saya memberi tahu mereka 'Ya, saya bisa. Saya akan berdiri di atas panggung dan saya berbicara '," katanya, seraya menyeka air mata dari wajahnya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (1/4).

Banyak orang telah menyatakan keprihatinan tentang keselamatan keluarganya sejak pidatonya pada hari Sabtu, tetapi Han Lay mengatakan dia dapat menghubungi keluarganya pada hari Selasa dan mereka masih aman.

"Saya ingin mengatakan kepada PBB )Perserikatan Bangsa-Bangsa), tunggu apa lagi sebelum mengambil tindakan?" ungkapnya.

"Begitu banyak orang meninggal di Myanmar. Yang paling penting dilakukan adalah berpikir tentang kemanusiaan dan segera bertindak," tambahnya.

Seorang jurnalis Amerika bertanya apakah dia mengharapkan keterlibatan AS. Han Lay berkata begitu banyak orang telah meninggal, masyarakat internasional harus segera turun tangan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA