Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dapat Hak Istimewa, Tentara Perempuan Swiss Tidak Akan Gunakan Lagi Baju Dalam Laki-laki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 April 2021, 12:13 WIB
Dapat Hak Istimewa, Tentara Perempuan Swiss Tidak Akan Gunakan Lagi Baju Dalam Laki-laki
Tentara perempuan Swiss/Net
rmol news logo Tentara perempuan Swiss akan mendapatkan hak istimewanya. Jika selama ini mereka mendapatkan pakaian dalam yang sama dengan pria, kali ini, untuk pertama kalinya, mereka akan menerima pakaian dalam khusus wanita untuk tentara perempuan yang baru direkrut.

Keputusan tersebut menyusul banyaknya kaum wanita yang diprediksi akan mendaftar ke barisannya.

"Saat ini, tentara wanita diberikan pakaian dalam pria, tetapi dua set pakaian dalam wanita yang berbeda, untuk cuaca yang lebih hangat dan lebih dingin, akan diuji selama uji coba mulai bulan depan," kata Kaj-Gunnar Sievert, juru bicara Armasuisse, organisasi pengadaan angkatan bersenjata Swiss, seperti dikutip dari 9News, Rabu (31/3).

Armasuisse mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "peralatan dan seragam tentara sebelumnya terlalu sedikit atau sama sekali tidak disesuaikan dengan kebutuhan khusus wanita".

Uji coba pakaian dalam adalah bagian dari pembaruan seragam militer yang lebih luas, yang dikembangkan dan dirancang pada 1980-an, menurut Armasuisse.

"Selama fase perkembangan, ergonomi wanita, antara lain, diperhitungkan," lanjut pernyataan itu.

Sementara pria dan wanita akan mengenakan seragam tempur yang sama, item telah diperbarui untuk memungkinkan penyesuaian individu. Misalnya, celana panjang kamuflase baru akan menampilkan ikat pinggang yang bisa disesuaikan.

Kabar penyesuaian pakaian dalam muncul tak lama setelah tentara mengumumkan keinginannya untuk menarik lebih banyak rekrutan wanita .

Untuk memperingati Hari Perempuan Internasional awal bulan ini, Departemen Pertahanan, Perlindungan Sipil, dan Olahraga Federal Swiss mengatakan ingin meningkatkan proporsi perempuan di militer.

Kementerian itu mengatakan akan menerapkan 'layanan baru untuk wanita' dan mempromosikan 'rekonsiliasi layanan militer, pekerjaan, pendidikan dan keluarga'.

Jumlah wanita kurang dari 1 persen dari tentara Swiss, tetapi para pejabat ingin meningkatkan proporsi itu menjadi 10 persen pada tahun 2030.

Pada 2019, Viola Amherd menjadi menteri pertahanan wanita pertama dalam sejarah negara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA