Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura, Wang Yi Bahas Covid Hingga Myanmar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 April 2021, 13:49 WIB
Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura, Wang Yi Bahas Covid Hingga Myanmar
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan bertemu dengan Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada 31 Maret 2021./Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri yang sekaligus Anggota Dewan Negara China, Wang Yi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Singapura
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Vivian Balakrishnan di Nanping, Propinsi Fujian, Rabu (31/1) waktu setempat. Keduanya membahas banyak hal di antaranya bagaimana membuka kembali ekonomi pasca pandemi.

Perjalanan Balakrishnan ke Nanping, Provinsi Fujian merupakan kunjungan yang pertama di luar kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak krisis Covid-19 dimulai.

Wang Yi mengatakan bahwa China dan Singapura harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang disebabkan oleh pandemi dan menjajaki kerja sama baru di berbagai bidang seperti vaksinasi, termasuk juga pengujiannya.

Wang juga mengatakan bahwa masing-masing pihak harus memperdalam kerja sama mereka di Belt and Road Initiative dan memperkuat pembangunan koridor darat-laut yang menghubungkan mereka. Biomedis, kecerdasan buatan, dan keuangan digital adalah bidang pengembangan prioritas untuk keduanya.

Balakrishnan menilai bahwa China sedang melihat bagaimana hubungan perjalanan antara kedua negara dapat dilanjutkan.

"Sekarang dalam fase pemulihan pasca-Covid, kami masih terus mempelajari,  karena Singapura dan China berencana membuka kembali ekonomi. Kami harus melakukannya secara perlahan, bertahap dan hati-hati," kata Balakrishnan, seperti dikutip dari CNA, Kamis (1/4).

“Jadi beberapa hal yang kita diskusikan adalah pengakuan timbal balik atas sertifikasi kesehatan, dan saya ingin menekankan bahwa ini lebih dari sekadar vaksin, tetapi ke serologi, ke tes asam nukleat PCR dan sisanya," katanya kepada media.

Kedua negara kemudian sepakat untuk sama-sama menjadi negara yang berprinsip saling meredakan ketegangan,  menghentikan kekerasan, dan memulai dialog politik.

“Kami berdua sepakat bahwa kami tetap harus menghormati prinsip non-campur tangan dalam urusan dalam negeri,” tambah Balakrishnan.

Begitu juga dengan situasi di Myanmar yang sempat menjadi bahasan dalam pertemuan. Baik Wang Yi maupun Balakrishnan menyerukan dialog untuk mengakhiri kekerasan.

“Kami berdua sepakat bahwa kami tetap harus menghormati prinsip non-campur tangan dalam urusan dalam negeri,” ujar Wang.

“Pada akhirnya, nasib dan masa depan Myanmar ada di tangan rakyatnya sendiri. Kita dapat mencoba membantu, ASEAN, PBB pasti akan mencoba membantu dengan cara yang konstruktif dan tidak mencampuri, tetapi dengan cara yang memungkinkan, untuk itu perlu dilakukan dialog. Jadi, kami harus melakukannya dengan hati-hati, sabar, dan dengan cara yang mendorong keterlibatan dan percakapan, daripada konfrontasi," tambah Balakrishnan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA