Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelompok HAM Terkemuka Di Moskow Tuding Rusia Terlibat Penuh Dalam Perang Suriah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 03 April 2021, 09:41 WIB
Kelompok HAM Terkemuka Di Moskow Tuding Rusia Terlibat Penuh Dalam Perang Suriah
Sebuah jalan di Ariha, provinsi Idlib, setelah serangan udara tahun lalu/Net
rmol news logo Kelompok hak asasi manusia terkemuka di Moskow mengecam peran Rusia dalam pelanggaran hak asasi manusia di Suriah, termasuk partisipasinya dalam pemboman yang menyasar warga sipil.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kecaman tersebut tertuang dalam laporan 198 halaman, yang disebut sebagai laporan pertama tentang konflik mematikan oleh kelompok hak asasi Rusia, termasuk pusat hak asasi manusia Memorial terkemuka, dan beberapa organisasi lainnya.

Laporan berjudul "Dekade Menghancurkan: Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Hukum Kemanusiaan dalam Perang Suriah", menuduh Rusia melakukan pelanggaran termasuk pemboman tanpa pandang bulu terhadap warga sipil, dukungannya atas penggunaan penyiksaan oleh pemerintah Assad, dan kesalahan dalam kejahatan perang lainnya.

"Berdasarkan wawancara kami dan peninjauan dokumentasi, ada pola yang jelas dari serangan sembarangan dan terarah yang tidak sesuai dengan keberadaan target militer," kata laporan itu, seperti dikutip dari AFP.

“Banyak dari saksi kami bersikeras bahwa dalam banyak kasus daerah pemukiman, yang terletak jauh dari objek militer, menjadi sasaran.”

Laporan tersebut mencakup lebih dari 150 wawancara dengan para saksi dan penyintas yang berbasis di Rusia, Lebanon, Yordania, Turki, Jerman, Belgia, dan negara-negara lain.

“Berfokus pada penderitaan warga sipil ini, kami menyimpulkan bahwa tanggung jawab yang jauh lebih besar untuk masa depan Suriah terletak pada semua pihak, Rusia yang paling utama di antara mereka,” kata laporan itu.

Media pemerintah Rusia tidak melaporkan para korban pemboman, atau pemindahan paksa warga sipil sebagai akibat dari tindakan militer Rusia di Suriah, tulis penulis laporan tersebut. Akibatnya, publik Rusia tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menilai siapa dan apa yang mereka dukung di Suriah, berapa biaya perang ini bagi, dan seberapa besar penderitaan yang ditimbulkan perang terhadap warga sipil, orang-orang yang tidak pernah mengangkat senjata.

Laporan itu mengklaim, pihak-pihak yang mereka wawancara mengaku tidak melihat Rusia sebagai penyelamat, tetapi sebagai kekuatan asing yang merusak, yang intervensi militer dan politiknya membantu mendukung penjahat perang menuju negara mereka," tambah laporan itu.  

"Beberapa orang yang kami wawancarai mengungkapkan bahwa mereka atau orang yang mereka cintai telah menjadi korban pemboman Rusia."

Laporan  itu juga meminta Moskow melakukan penyelidikan independen terhadap pemboman Angkatan Darat Rusia di Suriah dan membayar kompensasi kepada para korban.

Penulis laporan tersebut mengatakan bahwa laporan itu disusun terutama untuk menyajikan informasi tentang pelanggaran hak asasi manusia di Suriah kepada pembaca Rusia. Pembaca Rusia harus mendapat informasi akurat tentang keterlibatan negara mereka sendiri terhadap konflik Suriah.

Rusia, bersama dengan Iran, telah memainkan peran penting dalam membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad tetap berkuasa meskipun terjadi konflik selama 10 tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa setidaknya 388.652 orang telah tewas dalam konflik tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA