Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sukses Perangi Covid-19, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc Dilantik Jadi Presiden Baru Vietnam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 05 April 2021, 15:06 WIB
Sukses Perangi Covid-19, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc Dilantik Jadi Presiden Baru Vietnam
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc dipilih sebaga presiden Vietnam, mengambil sumpah selama sesi musim semi Majelis Nasional di Hanoi pada 5 April 2021/Net.
rmol news logo Majelis Nasional Vietnam (NA) pada Senin (5/4) memilih Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc sebagai presiden negara itu. Phuc terpilih sebagai presiden baru setelah mendapatkan persetujuan anggota majelis nasional.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebanyak 97,5 persen dari 500 anggota parlemen setuju Phuc didaulat jadi presiden, pada sesi ke-11 NA ke-14 yang sedang berlangsung.

Dalam pernyataan sumpahnya, Phuc berjanji untuk benar-benar setia kepada bangsa, rakyat dan Konstitusi Republik Sosialis Vietnam, dan bekerja keras untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Partai Komunis Vietnam (CPV), negara, dan rakyat, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (5/4).

Lahir pada Juli 1954 di provinsi Quang Nam tengah Vietnam, Phuc adalah anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (CPVCC) ke-11, ke-12 dan ke-13 dan wakil NA ke-11, ke-13 dan ke-14.

Phuc (66) menjabat perdana menteri Vietnam selama lima tahun terakhir, periode di mana ekonomi meledak dan tanggapan Covid-19 pemerintahnya mendapat pujian di dalam dan luar negeri.

Vietnam dijalankan oleh Partai Komunis dan secara resmi dipimpin oleh sekretaris jenderal partai, presiden, dan perdana menteri, dengan keputusan penting dibuat oleh politbiro beranggotakan 18 orang.

Negara ini saat ini berada di tengah-tengah transisi kepemimpinan dua kali dalam satu dekade, dengan Nguyen Phu Trong yang berusia 76 tahun terpilih kembali pada bulan Januari sebagai sekretaris jenderal partai.

Phuc adalah satu-satunya kandidat yang dicalonkan sebagai presiden, karena Trong - yang telah memegang kursi kepresidenan sejak 2018 setelah kematian mendadak pendahulunya - mengundurkan diri.

Sebelumnya, Majelis Nasional mengatakan ini adalah "pertama kalinya seorang perdana menteri dinominasikan untuk posisi presiden".

Nguyen Khac Giang, seorang ahli politik Vietnam dari Universitas Victoria di Wellington, Selandia Baru, mengatakan bahwa terpilihnya Phuc pada hari Senin adalah "penghargaan yang pantas diterimanya" atas kinerja ekonominya dan untuk tanggapan Covid-19 Vietnam yang sukses.

“Meskipun kepresidenan sebagian besar merupakan peran seremonial, Mr Phuc sekarang akan menjadi anggota peringkat kedua di partai yang membuat alasan kuat baginya untuk mengklaim jabatan sekretaris jenderal jika Mr Trong harus mundur lebih awal dari yang diharapkan,” kata Giang kepada kantor berita AFP.

Menurut Giang, pengalaman Phuc tentang ‘mengelola hubungan Vietnam dengan baik dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump yang bergejolak’ akan membuatnya menjadi pengganti yang baik untuk tanggung jawab urusan luar negerinya sebagai presiden.

Menurut informasi, Phuc pada Senin malam akan menunjuk pengganti untuk peran perdana menteri.

Sumber mengatakan kepada AFP bahwa posisi itu akan diberikan kepada Pham Minh Chinh, mantan wakil menteri keamanan publik berusia 62 tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA