Hal itu juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi ketika melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Senin (5/4).
Kementerian Luar Negeri Jepang dalam pernyataannya menyebut Motegi menyampaikan keprihatinan yang kuat atas "serbuan" China ke perairan sengketa. Motegi juga membahas situasi Hong Kong dan hak asasi manusia terhadap minoritas Uighur.
"Beliau juga menyerukan tindakan nyata," kata kementerian tanpa memberikan rincian, seperti dikutip
Reuters.
Keduanya juga membahas berbagai masalah regional dan menyepakati pentingnya kerja sama internasional untuk menyelesaikan situasi di Myanmar, di mana kudeta telah diikuti dengan tindakan keras militer yang brutal terhadap protes jalanan.
China mengklaim sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikendalikan Jepang, yang disebut Senakaku di Jepang dan Diaoyu di China. Masalah tersebut telah mengganggu hubungan bilateral selama bertahun-tahun.
Sementara baru-baru ini, China mengerahkan ratusan kapalnya ke dekat Whitsun Reef, Laut China Selatan yang membuat Filipina naik pitam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: