Departemen Luar Negeri AS pada Senin (5/4) mengumumkan sanksi untuk Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB) dan empat pejabat tinggi di dalamnya, termasuk sang ketua, Ismail Demir.
Mereka disanksi di bawah UU Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), seperti dikutip
Sputnik V.
"Sekretaris Negara (Antony Blinken) telah memilih sanksi tertentu untuk dijatuhkan kepada SSB dan Ismail Demir, presiden SSB; wakil presiden SSB, Faruk Yigit; kepala Departemen Pertahanan dan Luar Angkasa SSB, Serhat Gencoglu; dan Manajer Program untuk Direktorat Sistem Pertahanan Udara Regional SSB, Mustafa Alper Deniz sesuai dengan CAATSA," ujar departemen.
Sanksi diberlakukan karena SSB secara sadar telah terlibat dalam transaksi penting dengan sektor pertahanan atau intelijen Rusia.
SSB merupakan lembaga yang didirikan oleh pemerintah Turki untuk mengelola industri pertahanan negara dan pasokan teknologi militer.
Pembelian S-400 oleh Turki telah menuai kritik dari AS. Meskipun Washington memberikan ancaman bagi Turki, namun Ankara enggan menghentikan negosiasi dan justru berupaya untuk mendapatkan senjata pertahanan udara lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: